Dalam kesempurnaan-Nya, Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran sebagai petunjuk hidup untuk umat manusia. Al-Quran dirancang dengan berbagai kekayaan bahasa, termasuk dalam menyebut manusia. Kitab suci ini menggunakan beberapa istilah dengan makna yang berbeda-beda, tergantung pada konteks ayat dan pesan yang ingin disampaikan. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri beberapa istilah untuk menyebut manusia sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran.
Istilah Al-Insan
Istilah ini muncul sebanyak 65 kali dalam Al-Quran dan berarti manusia atau orang dalam bahasa Arab. Istilah al-insan merujuk pada manusia secara umum, baik laki-laki maupun perempuan, dan bisa juga merujuk pada individu tertentu tergantung konteks ayatnya.
Istilah Al-Bashar
Istilah ini berarti ‘manusia’ dan muncul 19 kali dalam Al-Quran. Istilah ini sering kali merujuk pada aspek fisik manusia. Seringkali, istilah ini menjadi pengingat bahwa manusia diciptakan dari elemen bumi, mendorong manusia untuk tetap rendah hati.
Istilah Al-Nas
Istilah ini juga berarti manusia tetapi umumnya digunakan dalam konteks sosial atau kolektif manusia. Istilah ini muncul 241 kali dalam Al-Quran. Menyebut manusia sebagai ‘al-nas’ menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk hidup dalam masyarakat.
Istilah Bani Adam
Bani Adam, berarti ‘anak-anak Adam’ dan digunakan untuk menekankan bahwa semua manusia adalah satu keluarga yang memiliki leluhur yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Istilah ini muncul 25 kali dalam Al-Quran, sering kali digunakan untuk menekankan persamaan antara semua manusia dan kesamaan hak dan kewajiban mereka di hadapan Allah.
Pemakaian beragam istilah dalam menyebut manusia dalam Al-Quran menunjukkan kekayaan bahasa dan pemahaman yang mendalam tentang aspek manusia, baik secara individu maupun kolektif. Setiap kata memiliki makna khusus dan manfaat, berfungsi untuk memberikan petunjuk, peringatan, atau pengajaran kepada manusia.
Jadi, jawabannya apa? Istilah-istilah di atas secara kolektif merujuk pada manusia, namun masing-masing mengandung tingkatan dan makna tersendiri, yang mencerminkan kebijaksanaan dalam wahyu Al-Quran.
