Mengatur barang memerlukan pemikiran yang cermat dan sering kali, strategi yang efektif. Salah satu metode yang populer adalah menggunakan sistem “tiga kotak”. Sistem ini melibatkan tiga kotak yang biasanya diberi label: “Simpan”, “Buang”, dan “Donasikan”. Mari kita bahas setiap kotak dan fungsi mereka.
Kotak 1: Simpan
Kotak ini diperuntukkan bagi barang-barang yang memiliki nilai baik secara emosional maupun fungsi yang cukup besar sehingga perlu disimpan. Barang-barang dalam kategori ini termasuk dokumen penting seperti sertifikat, foto dan kenangan berharga, dan barang-barang yang sering digunakan.
Sebelum menempatkan barang di kotak ini, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah saya telah menggunakannya dalam setahun terakhir?” Jika jawabannya ya, dan jika Anda melihat diri Anda menggunakannya di masa depan, maka barang tersebut layak disimpan.
Kotak 2: Buang
Kotak kedua ini diperuntukkan bagi barang-barang yang tidak lagi berguna, tidak lagi berfungsi, rusak, atau sudah kedaluwarsa. Objek ini dapat mencakup segala sesuatu dari pakaian yang sudah tidak muat, barang elektronik yang rusak, sampai makanan kaleng yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Sebelum membuang sesuatu, pastikan untuk memeriksa apakah barang tersebut dapat diperbaiki atau dipulihkan. Jika tidak, maka barang tersebut siap untuk dibuang.
Kotak 3: Donasikan
Kotak terakhir adalah kotak donasi. Kotak ini ditujukan untuk barang-barang yang masih layak pakai namun tidak lagi dibutuhkan atau diinginkan oleh pemiliknya. Ini bisa berupa pakaian yang masih bagus tetapi tidak lagi muat, buku yang tidak lagi dibaca, atau peralatan dapur yang jarang digunakan.
Donasi tidak hanya membantu mengurangi kekacauan di rumah Anda, tetapi juga membantu orang lain yang membutuhkan barang tersebut lebih dari Anda. Pastikan bahwa apa pun yang Anda sumbangkan masih dalam kondisi yang cukup baik untuk digunakan oleh orang lain.
Penyimpanan dan pengaturan barang seringkali dapat menjadi tugas yang menantang. Namun, dengan menggunakan sistem “tiga kotak”, tugas ini menjadi lebih mudah dan terstruktur. Selain itu, metode ini juga mendorong pemilik barang untuk bertindak lebih bertanggung jawab terhadap barang miliknya dan lingkungan sekitarnya.