Diskusi

Atom adalah Seperti Bola Pejal yang di Dalamnya Tersebar Elektron-Elektron yang Bermuatan Negatif: Teori Model Atom yang Dikemukakan oleh

49
×

Atom adalah Seperti Bola Pejal yang di Dalamnya Tersebar Elektron-Elektron yang Bermuatan Negatif: Teori Model Atom yang Dikemukakan oleh

Sebarkan artikel ini
Atom adalah Seperti Bola Pejal yang di Dalamnya Tersebar Elektron-Elektron yang Bermuatan Negatif: Teori Model Atom yang Dikemukakan oleh

Atom merupakan unit dasar dari materi dan memegang karakteristik fisik dan kimia suatu elemen. Sudah ada hampir 120 elemen alamiah dan buatan yang telah diidentifikasi dan masing-masing mempunyai jenis atomnya tersendiri. Untuk lebih memahami atom, banyak ilmuwan dan peneliti yang berusaha memodelkan struktur dan tingkah laku atom. Salah satu model atom yang cukup terkenal adalah model atom yang digambarkan seperti bola pejal yang di dalamnya tersebar elektron-elektron yang bermuatan negatif. Model atom ini pertama kali dikemukakan oleh Sir J.J. Thomson.

Sir J.J. Thomson dan Model Atom Bola Pejal

Joseph John Thomson (1856-1940), biasa dikenal sebagai JJ Thomson, adalah seorang fisikawan dan peneliti asal Inggris. Dia adalah orang pertama yang menemukan elektron, salah satu partikel subatomik, pada tahun 1897. Dengan penemuannya ini, Thomson berhasil meruntuhkan teori atom yang lama, yaitu teori atom Dalton yang menganggap atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi.

JJ Thomson mengemukakan model atomnya yang digambarkan seperti bola pejal yang di dalamnya tersebar elektron-elektron yang bermuatan negatif, yang kemudian dikenal sebagai teori kismis pudding oleh banyak orang. Menurut Thomson, atom adalah sebuah bola pejal positif yang di dalamnya tersebar elektron-elektron bermuatan negatif. Analoginya adalah seperti kismis (elektron) yang tersebar dalam puding (balokan positif).

Implikasi Model Atom JJ Thomson

Model atom Thomson memberikan beberapa implikasi baru dalam pemahaman atom. Pertama, model ini menyatakan bahwa atom bukanlah entitas yang tidak dapat dibagi lagi. Model atom Thomson menunjukkan bahwa atom terdiri dari partikel yang lebih kecil yaitu elektron dan balokan positif.

Kedua, model ini menggambarkan atom sebagai suatu bola pejal. Ini berarti bahwa atom memiliki struktur dan volume yang tetap, tidak bisa berubah atau disusun ulang dengan mudah.

Ketiga, kemunculan elektron dalam model atom ini mengimplikasikan bahwa atom ada yang bermuatan, bukan netral seperti yang dipikirkan sebelumnya. Adanya muatan negatif (elektron) dalam balokan positif berarti atom memiliki sejumlah muatan yang mempengaruhi tingkah lakunya.

Meskipun model atom Thomson kemudian digantikan oleh model atom yang lebih akurat oleh Ernest Rutherford dan Niels Bohr, model ini telah merintis jalan untuk penelitian atom yang lebih mendalam dan memperluas pemahaman kita tentang atom dan partikel subatomik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *