Rangkaian listrik paralel adalah suatu bentuk penghubungan komponen listrik atau elektronik, di mana ujung komponen komponen tersebut dihubungkan pada titik yang sama. Salah satu contoh penerapan rangkaian listrik paralel adalah pada sistem penerangan listrik di rumah-rumah, di mana terdapat beberapa lampu yang dihubungkan paralel.
Rangkaian Listrik Paralel
Dalam rangkaian listrik paralel, tegangan untuk setiap komponen (dalam hal ini, lampu) adalah sama dan jumlah arus listrik total adalah jumlah arus listrik yang melewati setiap komponen. Jadi, jika terdapat dua lampu yang dihubungkan dalam sebuah rangkaian listrik paralel, maka tegangan listrik pada kedua lampu tersebut adalah sama.
Tegangan Pada Lampu
Tegangan listrik pada setiap lampu dalam rangkaian listrik paralel bisa kita simbolkan sebagai V. Jadi, jika V adalah tegangan listrik dari sumber, maka tegangan listrik pada lampu pertama V1 adalah sama dengan V dan tegangan listrik pada lampu kedua V2 juga sama dengan V. Ini berarti, V1 = V2 = V.
Pada praktiknya, ini dapat diterapkan pada penerangan rumah. Misalnya, jika rumah Anda memiliki tegangan sumber sebesar 220 Volts, maka setiap lampu yang Anda pasang secara paralel dalam jaringan tersebut akan menerima tegangan listrik yang sama, yaitu 220 Volts.
Kesimpulan
Pada penggunaan rangkaian listrik paralel, setiap lampu atau perangkat listrik lainnya menerima tegangan listrik yang sama walaupun jumlah dan jenis perangkat tersebut bervariasi. Hal ini memudahkan dalam proses instalasi dan pengoperasian perangkat-perangkat tersebut, serta meningkatkan efisiensi penggunaan daya listrik. Ingatlah bahwa pengetahuan tentang prinsip dasar seperti ini sangat penting terutama dalam proses perawatan dan penyelesaian masalah sistem listrik rumah.