Sosial

Gambarkan Contoh Rangkaian Paralel dengan Komponen 4 Lampu dan 3 Baterai

46
×

Gambarkan Contoh Rangkaian Paralel dengan Komponen 4 Lampu dan 3 Baterai

Sebarkan artikel ini
Gambarkan Contoh Rangkaian Paralel dengan Komponen 4 Lampu dan 3 Baterai

Rangkaian paralel merupakan salah satu jenis rangkaian listrik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada rangkaian paralel, semua komponen memiliki potensi yang sama dan arus berbeda. Tujuan utama dari rangkaian paralel adalah untuk membuat semua komponen, seperti lampu, dapat bekerja secara independen meskipun ada kerusakan pada salah satu dari komponen tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu contoh rangkaian paralel yang terdiri dari 4 lampu dan 3 baterai.

Bagaimana Rangkaian Paralel Bekerja?

Rangkaian paralel adalah jenis rangkaian yang menghubungkan beberapa komponen secara paralel atau sejajar. Hal ini membuat setiap komponen memiliki jalur sendiri yang terhubung langsung ke sumber tegangan. Dalam hal ini, tegangan yang diterima oleh semua komponen adalah sama, sedangkan arus yang mengalir melalui setiap jalur tergantung pada hambatan lampu.

Dalam gambar di atas, terlihat bahwa 4 lampu (L1, L2, L3, dan L4) dihubungkan secara paralel dengan 3 baterai (B1, B2, dan B3). Adapun tegangan total pada rangkaian tersebut adalah hasil penjumlahan dari tegangan ketiga baterai.

Menghitung Tegangan dan Arus pada Rangkaian Paralel

Untuk menghitung tegangan total pada rangkaian paralel, kita perlu mengetahui tegangan masing-masing baterai dan kemudian menjumlahkannya. Misalnya, jika B1 memiliki tegangan 2V, B2 1.5V, dan B3 1V, maka tegangan total adalah 2V + 1.5V + 1V = 4.5V. Setelah itu, kita bisa menghitung arus yang harus mengalir melalui masing-masing lampu.

Arus yang mengalir pada setiap lampu bergantung pada hambatan masing-masing lampu. Hambatan lampu diukur dalam satuan ohm (Ω) dan biasanya diberikan oleh produsen. Untuk menghitung arus yang mengalir melalui setiap lampu, gunakan rumus Ohm:

I = V / R

di mana:

  • I adalah arus yang mengalir melalui lampu (dalam ampere)
  • V adalah tegangan rangkaian (dalam volt)
  • R adalah hambatan lampu (dalam ohm)

Jadi, jika kita memiliki lampu dengan hambatan masing-masing 5Ω, 10Ω, 15Ω, dan 20Ω, arus yang mengalir melalui setiap lampu adalah sebagai berikut:

  • Lampu 1 (L1): I = 4.5V / 5Ω = 0.9A
  • Lampu 2 (L2): I = 4.5V / 10Ω = 0.45A
  • Lampu 3 (L3): I = 4.5V / 15Ω = 0.3A
  • Lampu 4 (L4): I = 4.5V / 20Ω = 0.225A

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas contoh rangkaian paralel yang terdiri dari 4 lampu dan 3 baterai. Rangkaian paralel memungkinkan setiap komponen, dalam hal ini lampu, untuk bekerja secara independen dan menerima tegangan yang sama dari sumber tegangan. Selain itu, kita juga telah melihat cara menghitung arus yang mengalir melalui setiap lampu dalam rangkaian paralel dengan menggunakan rumus Ohm.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *