Saat berbicara tentang persatuan dan kesatuan, kita semua dapat sepakat bahwa hal ini sangat penting untuk sebuah negara. Membangun rasa kebersamaan dan kekompakan dalam masyarakat dapat menciptakan harmoni, stabilitas, dan kemajuan. Rasa persatuan dan kesatuan bukan hanya soal pendekatan retoris, tetapi juga praktik nyata. Pernyataan ini membawa kita ke pertanyaan fundamental, sejak kapan kita harus mulai menanamkan rasa persatuan dan kesatuan? Jawabannya adalah sejak dini.
Tanamkanlah rasa persatuan dan kesatuan sejak masa kanak-kanak. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, bisa jadi merupakan wisudawan masa depan, pemimpin, dan profil-profil penting negara lainnya. Mereka adalah agen perubahan, yang memiliki potensi besar untuk membangun negara. Oleh karena itu, membentuk rasa persatuan dan kesatuan pada diri mereka sejak dini sangat crucial.
Pendidikan merupakan cara efektif untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sejak dini. Sistem pendidikan harus mencakup pengajaran tentang nilai-nilai luhur kebangsaan dan bagaimana kerja sama serta toleransi vital dalam mencapai tujuan bersama. Tidak hanya melalui pelajaran formal dalam buku teks, tapi juga melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan sosial.
Selain pendidikan sekolah, rasa persatuan dan kesatuan juga bisa ditumbuhkan melalui lingkungan rumah. Orang tua dan anggota keluarga lainnya harus menjadi role model dalam menunjukkan sikap toleransi, gotong royong, dan rasa cinta tanah air. Diskusi tentang keberagaman budaya, agama, dan aliran pemikiran harus menjadi bagian dari percakapan sehari-hari dirumah.
Fasilitasi dari pihak pemerintah dan institusi lainnya juga dibutuhkan dalam menanamkan rasa persatuan ini. Misalnya melalui penyusunan kurikulum, peningkatan kualitas guru, serta pembangunan infrastruktur penunjang pendidikan yang relevan. Pihak pemerintah juga bisa membantu melalui regulasi dan peraturan yang menciptakan atmosfer kerja sama dan toleransi di masyarakat.
Dalam genggaman kita semua, sebagai individu, keluarga, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa nilai-nilai persatuan dan kesatuan terus berakar dan tumbuh dalam diri generasi penerus. Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, kita bisa berharap bahwa Indonesia di masa depan akan menjadi negara yang kuat, harmonis, dan maju.
