Sebuah rangkaian resistif dapat disusun dalam dua cara dasar yaitu seri dan paralel. Untuk pembahasan kali ini, kita akan fokus pada konfigurasi seri.
Resistor, atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut hambatan, adalah komponen elektronik pasif yang mengendalikan arus listrik melalui resistansi atau hambatan yang ditawarkannya terhadap aliran listrik. Dalam pengertian sederhana, resistor dapat dianggap sebagai hambatan lalu lintas aliran listrik.
Saat kita berbicara mengenai ‘Resistor yang Dipasang Secara Seri Maka Nilai Hambatannya Adalah’, hal pertama yang harus kita mengerti ialah pengertian dari resistor seri. Resistor disebut seri jika kedua ujungnya disambungkan secara berurutan atau berturut-turut.
Dalam konfigurasi seri, arus listrik yang mengalir sama untuk semua komponen, tetapi tegangan pada masing-masing komponen dapat berbeda. Hal ini disebabkan oleh hambatan yang ditawarkan oleh masing-masing resistor.
Dari sini kita dapat mengambarkan nilai hambatan total (Rtotal) dalam rangkaian seri dengan rumus:
Rtotal = R1 + R2 + R3 + … + Rn
dimana R1, R2, R3, … , Rn merupakan nilai hambatan setiap resistor.
Sebagai contoh, jika kita memiliki tiga resistor yang dipasang secara seri dengan nilai hambatan masing-masing 2Ω, 3Ω, dan 5Ω, maka nilai hambatan total dalam rangkaian tersebut adalah 2Ω + 3Ω + 5Ω = 10Ω.
Pemahaman ini sangat penting tidak hanya untuk teori dasar elektronika, tapi juga untuk penerapannya dalam rangkaian elektronik nyata. Seorang insinyur atau teknisi perlu memahami bagaimana menghitung hambatan total dalam rangkaian seri untuk menentukan arus dan tegangan yang tepat untuk memenuhi persyaratan operasi dari suatu rangkaian elektronik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa saat resistor dipasang secara seri, nilai hambatannya adalah jumlah dari semua hambatan individu yang dipasang dalam rangkaian tersebut.