Berita

Mana Yang Bukan Manfaat Soft Skill Self-Regulated Learning?

36
×

Mana Yang Bukan Manfaat Soft Skill Self-Regulated Learning?

Sebarkan artikel ini
Mana Yang Bukan Manfaat Soft Skill Self-Regulated Learning?

Self-regulated learning merupakan konsep penting dalam pendidikan dan pembelajaran di abad 21. Konsep ini menekankan pada kemampuan individu untuk mengatur dan mengontrol proses belajar mereka sendiri. Soft skill self-regulated learning melibatkan berbagai kemampuan seperti merencanakan pembelajaran, memantau kegiatan belajar, mengevaluasi hasil belajar, dan menyesuaikan strategi belajar sesuai perlu. Manfaat soft skill self-regulated learning sangat banyak namun ada beberapa hal yang sebenarnya bukan manfaat dari self-regulated learning. Berikut pembahasannya.

Manfaat Soft Skill Self-Regulated Learning

  1. Meningkatkan Pemahaman Materi: Self-regulated learning dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran karena mereka mampu memilah dan memilih cara belajar yang paling efektif bagi mereka.
  2. Meningkatkan Motivasi Belajar: Siswa yang memiliki kemampuan self-regulated learning akan merasa lebih termotivasi untuk belajar karena mereka merasa memiliki kontrol penuh atas proses belajarnya.
  3. Mengembangkan Kemampuan Problem Solving: Kemampuan untuk mengatur proses belajar sendiri juga dapat membantu dalam mengembangkan kemampuan problem solving karena siswa belajar bagaimana menyesuaikan dan mendapatkan solusi terbaik bagi masalahnya.
  4. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Siswa yang mampu mengatur proses belajar mereka sendiri biasanya memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi karena mereka merasa mampu dan memiliki kontrol atas keberhasilan belajar mereka.

Apa Yang Bukan Manfaat Soft Skill Self-Regulated Learning?

Meskipun ada banyak manfaat dari soft skill self-regulated learning, ada juga beberapa hal yang sering disalahpahami sebagai manfaat dari soft skill ini.

  1. Menjamin Keberhasilan Akademik: Banyak orang mengira bahwa dengan menguasai self-regulated learning, siswa pasti akan sukses secara akademik. Padahal, keberhasilan akademik tidak hanya ditentukan oleh kemampuan self-regulated learning saja, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor lingkungan, motivasi, dan dukungan sosial.
  2. Menghemat Waktu Belajar: Beberapa orang mungkin berpikir bahwa menggunakan self-regulated learning dapat menghemat waktu belajar karena siswa dapat memilih metode belajar yang paling efisien. Namun, pada kenyataannya, mengatur proses belajar sendiri bukan berarti siswa dapat mempersingkat waktu belajarnya. Itu semua tergantung pada sejauh mana siswa memahami konsep dan materi yang dipelajari.
  3. Menyingkirkan Peran Guru atau Pengajar: Sebuah kesalahpahaman lain adalah bahwa self-regulated learning dapat menyingkirkan peran guru atau pengajar. Meski self-regulated learning memberi siswa kontrol lebih besar atas proses belajar mereka, namun peran guru sebagai fasilitator dan penuntun tetap sangat dibutuhkan.

Dengan demikian, penting untuk memahami apa yang sebenarnya merupakan manfaat dari soft skill self-regulated learning dan mana yang bukan. Dengan pemahaman yang benar, siswa dapat memaksimalkan potensi mereka dalam belajar dan mencapai tujuan akademik mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *