Silaturahmi merupakan salah satu cara menjaga hubungan baik sesama manusia. Nayata di dalam budaya Indonesia, silaturahmi jadi pondasi yang sangat penting untuk menjalin hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat. Salah satu bentuk silaturahmi bisa dituangkan dalam peribahasa dan pantun. Berikut ini penjelasan mengenai pantun agar silaturahmi tidak terputus pinjam dulu seratus.
Mengenal Pantun
Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional Indonesia yang sangat populer sepanjang masa. Pantun terdiri dari empat baris dengan jumlah suku kata yang sama yaitu 8-12 suku kata per bagian. Pantun memiliki rima akhir dengan pola abab atau aaba. Unsur yang menarik dari pantun adalah adanya perselisihan antara dua bagian dalam pantun tersebut, yang biasa disebut sampiran dan isi.
Sebagai contoh, berikut ini pantun yang mengajak untuk menjaga silaturahmi:
Bunga melati di beranda
Harum baunya menyengat indra
Jangan lupakan saudara jauh di mata
Walau pinjam dulu seratus jaga sila
Pentingnya Silaturahmi
Membina silaturahmi merupakan pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat dan Islam. Dalam pandangan agama, silaturahmi menjadi ibadah sosial yang juga menggugah kerukunan dan kebaikan di antara umat manusia. Menjaga silaturahmi menumbuhkan rasa kasih sayang dan tolong menolong.
Gantungan kunci dinding rumah
Kecil namun penting keberadaannya
Tetap jaga tali persaudaraan
Pinjam seratus ingat silaturahmi terjaga
Mempinjam seratus sebagai simbol untuk menjaga silaturahmi menggambarkan betapa pentingnya hubungan antarsesama. Benda yang kecil seperti seratus Rupiah bisa mempengaruhi hubungan antara satu sama lain.
Air terjun yang deras
Batu tajam menghiasi sungai
Jangan lupakan yang jauh di negeri
Pinjam dulu seratus untuk menyambung tali asmara
Manfaat Menjaga Silaturahmi
Manfaat menjaga silaturahmi tentu tidak hanya pada saat meminjam uang, melainkan juga sebagai jalinan kasih dan perhatian yang saling menguatkan dalam kehidupan. Menepati janji dan mengembalikan utang juga merupakan salah satu wujud akhlak mulia yang patut dipahami dan diamalkan.
- Membawa kebahagiaan dan keberkahan
- Memelihara rasa saling menghargai dan kasih sayang
- Menumbuhkan rasa empati dan saling mengenal
- Membantu dalam kesulitan dan meredakan beban
Pinjam dulu seratus, bukan hanya soal materi semata. Pantun ini menjadi momentum untuk mengingatkan satu sama lain, agar mengutamakan hubungan baik meskipun sesama. Silaturahmi harus senantiasa dijaga demi menjalin kasih sayang, keakraban dan saling memaafkan tanpa ada dendam.