Soekarno, juga dikenal sebagai Bung Karno, adalah figur politik yang penting dalam sejarah Indonesia. Dia adalah pemimpin yang karismatik dan berbakat yang memainkan peran fundamental dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Selain itu, dia juga dikenal karena menjabat sebagai presiden seumur hidup, yang diatur dalam Ketetapan MPR.
Ketetapan MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang merupakan lembaga tertinggi negara, merupakan undang-undang yang diputuskan secara kolektif oleh para anggotanya. Ketetapan MPR ini berisi tentang berbagai kebijakan, termasuk pengangkatan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
Penyebab dan Latar Belakang
Pada awal 1960-an, situasi politik Indonesia sangat tidak stabil. Negara ini berada di tengah-tengah berbagai konflik baik internal maupun eksternal. Konflik ini melibatkan perebutan kekuasaan antara militer dan Partai Komunis Indonesia, serta upaya ekonomi untuk membangun kembali ekonomi pasca-kemerdekaan.
Dalam upaya untuk menyatukan negara dan menjaga stabilitas, Presiden Soekarno mengambil inisiatif untuk memperkenalkan konsep presiden seumur hidup. Ini adalah upaya untuk membawa stabilitas dan kontinuitas kepemimpinan. Ide ini mendapat dukungan dari sebagian besar anggota Majelis dan pada tahun 1963, MPR mengeluarkan ketetapan resmi yang mengangkat Soekarno menjadi Presiden Seumur Hidup.
Dampak dan Setelahnya
Pemberian gelar ini pada Soekarno menimbulkan banyak kontroversi baik di dalam maupun di luar negeri. Meskipun beberapa orang memandang keputusan ini sebagai pemecahan masalah dalam stabilitas politik Indonesia, yang lain mengkritik hal itu sebagai tindakan otoriter.
Meskipun Soekarno telah diangkat sebagai presiden seumur hidup, jabatannya berakhir pada tahun 1967, ketika dia digulingkan oleh Jenderal Suharto dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Gerakan 30 September. Setelah penggulingan Soekarno, Suharto mengambil alih kekuasaan dan menjabat sebagai presiden selama lebih dari tiga dekade.
Sebagai kesimpulan, pengangkatan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup adalah momen yang penting dalam sejarah Indonesia. Ketetapan MPR ini menandai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas politik Indonesia dalam situasi yang sangat tidak stabil. Meskipun keputusan ini kontroversial, tidak bisa dipungkiri bahwa ini adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah politik Indonesia.