Tahun 1511 menjadi momen penting dalam sejarah wilayah Asia Tenggara, khususnya bagi Nusantara dan Malaka. Pada tahun tersebut, Portugis di bawah komando Alfonso de Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka, sebuah kerajaan yang memiliki kekuatan besar serta jalur perdagangan penting pada zamannya. Invasi ini tidak hanya meninggalkan bekas dalam sejarah Malaka sendiri, tetapi juga bagi Nusantara dan dunia.
Alfonso De Albuquerque dan Armada Portugal
Alfonso de Albuquerque, yang juga dikenal dengan julukan “Laut Besar”, adalah seorang penjelajah dan jenderal militer yang terkenal dari Portugal. Ia dilahirkan pada tahun 1453 dan dikenal karena strategi, diplomasi, dan keberanian militer yang membawanya mengemudukan berbagai wilayah di sekitar Samudera Hindia.
Albuquerque menerima perintah dari Raja Manuel I dari Portugal untuk mengamankan jalur perdagangan rempah-rempah dari Timur. Dengan armadanya, ia berlayar ke Malaka, sebuah pusat perdagangan utama di Asia Tenggara yang memiliki posisi strategis antara Tiongkok dan India.
Menaklukkan Malaka
Pada bulan Juli 1511, Albuquerque dan armada Portugisnya memulai serangan ke Malaka. Dengan kekuatan sekitar 1,200 orang, mereka berhasil mengalahkan kerajaan Malaka yang pada waktu itu dipimpin oleh Sultan Mahmud Shah. Albuquerque berhasil mengejutkan pasukan Malaka dengan serangan-serangan kuat dan taktik militer yang terorganisir dengan baik.
Penaklukkan Malaka oleh Portugis ini sangat penting karena Malaka adalah pelabuhan utama dalam rute perdagangan rempah-rempah antara Timur dan Barat. Setelah penaklukkan tersebut, Portugis menguasai jalur perdagangan ini dan membuka jalan bagi kolonisasi Eropa lebih lanjut di Asia Tenggara.
Dampak Penaklukkan Malaka
Dampak penaklukkan ini tidak hanya dirasakan di Malaka, tetapi juga di seluruh Nusantara dan dunia. Portugis kini dapat mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan dan berpengaruh besar pada perekonomian dunia pada waktu itu. Hal ini juga meletakkan dasar bagi kolonisasi Eropa selanjutnya di wilayah Asia Tenggara.
Bagi Malaka sendiri, penaklukkan ini mengakhiri era keemasan kerajaan. Namun, dari abu penaklukkan, Malaka kemudian bertransformasi menjadi kota yang berpengaruh dalam sejarah Malaysia dan juga Asia Tenggara, menjadi simbol perpaduan antara budaya lokal dan pengaruh kolonial Eropa.
Secara ringkasnya, tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil menaklukkan Malaka dan mengubah arah sejarah wilayah Nusantara dan dunia. Meski pahit, peristiwa ini membentuk dinamika kekuatan baru yang mewarnai lanskap politik dan ekonomi peradaban global.
