Ujian adalah hal yang tidak terhindarkan dalam kehidupan ini. Setiap orang pasti mengalami ujian, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan rohani. Sebagai seorang mukmin, ujian merupakan langkah penting dalam proses peningkatan iman, kesabaran, dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Namun, ada beberapa hal yang tidak termasuk dalam ujian bagi seorang mukmin. Berikut ini ulasannya:
1. Kebahagiaan dan Kenikmatan yang Halal
Sebagai seorang mukmin, menikmati kebahagiaan dan kenikmatan dunia yang halal adalah sesuatu yang dianjurkan. Allah SWT berfirman:
Katakanlah (wahai Muhammad), siapakah yang mengharamkan perhiasan (yang indah) dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapakah yang mengharamkan) rezeki yang baik lagi halal? (Katakanlah), semua itu adalah (untuk kenikmatan) di dunia bagi orang-orang yang beriman, (dan di akhirat semuanya itu hanyalah) khusus bagi mereka. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat ini untuk orang-orang yang mengetahui. (Al-A’raf: 32)
Oleh karena itu, kebahagiaan dan kenikmatan yang halal bukanlah ujian bagi seorang mukmin, melainkan anugerah dari Allah SWT yang perlu disyukuri.
2. Penampilan Fisik yang Normal
Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan bentuk dan penampilan yang berbeda-beda. Namun, penampilan fisik yang normal bukanlah ujian bagi seorang mukmin. Justru, seorang mukmin harus bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaannya dan tidak merasa sombong atau rendah diri karena penampilannya.
3. Kemampuan Intelektual dan Karier
Kemampuan intelektual yang diberikan oleh Allah SWT bukanlah ujian bagi seorang mukmin. Sebaliknya, seorang mukmin harus mensyukuri anugerah tersebut dengan mengembangkan kemampuannya dalam berbagai bidang ilmu dan karier. Oleh karena itu, meraih kesuksesan dalam dunia pendidikan dan karier bukanlah ujian, melainkan kesempatan untuk berkontribusi kepada umat dan membangun ketakwaan.
4. Hubungan Baik dengan Orang Lain
Seorang mukmin dituntut untuk menjalin hubungan baik dengan sesama, baik itu dengan sesama mukmin maupun dengan non-mukmin. Hubungan baik dengan orang lain bukanlah ujian bagi seorang mukmin, melainkan bagian dari amalan kebaikan yang diperintahkan oleh Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam kesimpulan, berbagai hal yang disebutkan di atas bukanlah ujian bagi seorang mukmin. Sebaliknya, mukmin diharapkan untuk bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh Allah SWT dan menjalani hidup dengan ketakwaan, kebaikan, dan keikhlasan untuk mencapai keberkahan dan keselamatan di dunia dan akhirat.