Sekolah

Arti Zakat Menurut Bahasa Berasal dari Kata Zaka yang Berarti

30
×

Arti Zakat Menurut Bahasa Berasal dari Kata Zaka yang Berarti

Sebarkan artikel ini
Arti Zakat Menurut Bahasa Berasal dari Kata Zaka yang Berarti

Zakat merupakan salah satu dari lima Rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. Kata zakat berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “زَكَاة‎” (zakāh) yang memiliki akar kata “زَكَا” (zaka). Kata ini memiliki beberapa pengertian yang berkaitan dengan kebersihan jiwa dan harta dengan maksud untuk membersihkan dan menyucikan diri dan harta yang dimiliki. Dari pengertian tersebut, zakat berarti proses membersihkan dan menyucikan jiwa dan harta yang dilakukan dengan cara menyisihkan sebagian harta yang dimiliki untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima zakat.

Sejarah Zakat

Sejarah zakat dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Zakat merupakan bentuk ibadah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya sebagai salah satu cara untuk menjaga kesejahteraan dan keadilan sosial dalam masyarakat Islam. Pada masa Khalifah Abu Bakar, zakat menjadi salah satu pilar penting dalam pemerintahan Islam dan menjadi sumber pendapatan utama negara. Kewajiban zakat merupakan hal yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu.

Tujuan Zakat

Ada beberapa tujuan utama dari pelaksanaan zakat dalam Islam, di antaranya:

  1. Membersihkan harta dan jiwa: Dengan menyisihkan sebagian harta untuk diberikan kepada kaum yang berhak, seorang Muslim akan melatih jiwa dan hatinya untuk tidak terikat dengan harta dan materi. Hal ini akan membawa ketenangan batin dan keberkahan dalam hidupnya.
  2. Membantu kaum dhuafa dan memenuhi kebutuhan umat: Zakat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial dan membantu kaum miskin, fakir, dan dhuafa dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
  3. Menguatkan persaudaraan dan solidaritas sosial: Zakat menjembatani perbedaan ekonomi antar umat dan menguatkan hubungan persaudaraan serta solidaritas sosial antara mereka.
  4. Pendapatan negara dan pembangunan: Zakat juga berfungsi sebagai sumber pendapatan negara yang digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan umat.

Golongan Penerima Zakat

Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan delapan golongan yang berhak menerima zakat dalam Surat At-Taubah ayat 60, yaitu:

  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Amil zakat
  4. Muallaf
  5. Hamba sahaya
  6. Gharimin (orang berhutang)
  7. Fisabilillah (jihad fi sabilillah)
  8. Ibnu sabil (musafir yang membutuhkan bantuan)

Kewajiban memberi zakat merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam. Dengan memahami arti dari zakat dan cara pelaksanaannya, diharapkan setiap umat Islam dapat turut berkontribusi dalam menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *