Budaya

Enam Karakteristik Yang Melekat Pada Budaya Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya

36
×

Enam Karakteristik Yang Melekat Pada Budaya Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya

Sebarkan artikel ini
Enam Karakteristik Yang Melekat Pada Budaya Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya

Budaya adalah hasil karya, cipta, rasa, dan karsa manusia untuk mencapai kesejahteraan. Konsep ini diturunkan oleh Prof. Koentjaraningrat yang menguraikan budaya memiliki enam karakteristik dasar. Berikut ini merupakan karakteristik tersebut beserta contohnya:

1. Budaya adalah Hasil Ciptaan Manusia

Budaya adalah hasil karya, cipta, dan rasa manusia. Ini merepresentasikan ekspresi jiwa dan intelektualitas manusia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk, seperti bahasa, seni, dan agama.

Contoh: Upacara adat, tarian, lukisan, arsitektur, dan bahasa daerah adalah hasil ciptaan manusia yang menjadi bagian dari sebuah budaya.

2. Budaya Menonjolkan Ide-ide, Konsep, Nilai, dan Norma-Norma

Budaya mencerminkan ide dan konsep dalam susunan nilai dan norma yang menjadi pedoman bagi anggota masyarakat dalam berbicara, bertindak, dan berperilaku.

Contoh: Pada masyarakat Jawa, konsep “ngalah” atau mengalah dan “rukun” atau keharmonisan adalah nilai dan norma yang harus dianut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Budaya Bersifat Simbolis

Simbol menjadi bagian penting dalam budaya. Setiap unsur budaya memiliki makna simbolis yang menjadi pemaknaan bagi anggota masyarakat.

Contoh: Lambang garuda dalam lambang negara Indonesia memiliki makna simbolis kekuatan dan keberanian bangsa.

4. Budaya Dipelajari dan Diteruskan dari Generasi ke Generasi

Budaya bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan sesuatu yang dipelajari dan diserap. Ini diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses belajar dan peniruan.

Contoh: Anak-anak di Bali belajar menari dan memainkan gamelan dari orang tuanya dan leluhurnya, menjadikan seni tersebut bagian tak terpisahkan dari budaya mereka.

5. Budaya Mudah Berubah dan Bersifat Dinamis

Budaya tidak bersifat statis tetapi dinamis. Perubahan budaya terjadi sebagai adaptasi terhadap perubahan lingkungan, baik fisik maupun sosial.

Contoh: Pergeseran cara berkomunikasi dari sarana konvensional seperti surat menjadi sarana digital seperti email dan media sosial.

6. Budaya Bersifat Holistik

Budaya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik, spiritual, sosial, dan mental. Satu unsur budaya tidak dapat dipisahkan dari unsur yang lain.

Contoh: Ketika masyarakat Toraja melakukan upacara Rambu Solo, mereka tidak hanya melibatkan unsur ritual agama, tetapi juga seni, bahasa daerah, makanan tradisional, hingga struktur sosial.

Dengan pemahaman ini, kita dapat menciptakan rasa hormat dan pengertian yang lebih baik terhadap keragaman budaya dan dapat berkontribusi dalam mempertahankannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *