Berita

Berdasarkan Data UNESCO, Hingga Tahun 2015 Proses Globalisasi Telah Mematikan Beberapa Bahasa Sekaligus Kebudayaan dan Kelompok Etnis Penggunanya. Di Indonesia Tercatat Setidaknya 14 dari Sekitar 127 Suku Bangsa Telah Punah. Gejala Ini Merupakan Dampak dari Globalisasi Sebagai Kekuatan Dominan, Yaitu…

65
×

Berdasarkan Data UNESCO, Hingga Tahun 2015 Proses Globalisasi Telah Mematikan Beberapa Bahasa Sekaligus Kebudayaan dan Kelompok Etnis Penggunanya. Di Indonesia Tercatat Setidaknya 14 dari Sekitar 127 Suku Bangsa Telah Punah. Gejala Ini Merupakan Dampak dari Globalisasi Sebagai Kekuatan Dominan, Yaitu…

Sebarkan artikel ini
Berdasarkan Data UNESCO, Hingga Tahun 2015 Proses Globalisasi Telah Mematikan Beberapa Bahasa Sekaligus Kebudayaan dan Kelompok Etnis Penggunanya. Di Indonesia Tercatat Setidaknya 14 dari Sekitar 127 Suku Bangsa Telah Punah. Gejala Ini Merupakan Dampak dari Globalisasi Sebagai Kekuatan Dominan, Yaitu…

Globalisasi merupakan suatu fenomena di mana dunia menjadi semakin terhubung dan saling tergantung satu sama lain. Proses globalisasi telah membuat perubahan pada berbagai aspek dalam kehidupan manusia seperti ekonomi, teknologi, dan budaya. Namun, dampak negatif dari globalisasi juga tidak bisa dipungkiri, salah satunya adalah punahnya beberapa bahasa dan kebudayaan di berbagai belahan dunia.

Menurut data dari UNESCO, hingga tahun 2015, proses globalisasi telah mematikan beberapa bahasa sekaligus kebudayaan dan kelompok etnis penggunanya. Di Indonesia, tercatat setidaknya 14 dari sekitar 127 suku bangsa telah punah. Fenomena ini merupakan dampak dari globalisasi sebagai kekuatan dominan yang tidak terkendali.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab punahnya bahasa dan kebudayaan akibat globalisasi antara lain:

  1. Assimilasi dan Akulturasi

    Proses assimilasi dan akulturasi terjadi ketika satu kebudayaan mengadopsi unsur-unsur dari kebudayaan lain dan berusaha menyesuaikan diri. Hal ini sering terjadi pada kelompok etnis minoritas yang mencoba menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas untuk bertahan hidup. Akibatnya, bahasa dan kebudayaan mereka menjadi terpinggirkan.

  2. Kemajuan Teknologi dan Media

    Kemajuan teknologi dan media telah menyebabkan penyebaran informasi dan budaya menjadi lebih cepat dan luas. Namun, bahasa dan kebudayaan minoritas seringkali tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut dan menjadi terlupakan.

  3. Urbanisasi

    Proses urbanisasi membuat banyak individu dari etnis minoritas meninggalkan kampung halaman mereka dan pindah ke daerah perkotaan. Hal ini mendorong mereka untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di kota dan meninggalkan bahasa serta kebudayaan mereka.

  4. Pendidikan

    Dalam sistem pendidikan yang ada, terkadang bahasa dan kebudayaan minoritas tidak mendapatkan perhatian yang cukup dan cenderung terlupakan. Banyak generasi muda yang lebih memilih untuk belajar bahasa internasional seperti Inggris agar memiliki peluang lebih baik di masa depan.

  5. Penguasaan Ekonomi

    Beberapa kebijakan ekonomi yang mendorong globalisasi sering kali menguntungkan kelompok mayoritas dan mengeksploitasi kelompok minoritas. Hal ini menyebabkan semakin terpinggirkannya bahasa dan kebudayaan minoritas.

Untuk mengatasi punahnya bahasa dan kebudayaan akibat globalisasi, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:

  • Mendorong kebijakan pemerintah dalam pelestarian bahasa dan kebudayaan daerah.
  • Menggalakkan pengajaran bahasa dan kebudayaan daerah di dalam kurikulum pendidikan.
  • Mendukung kegiatan-kegiatan yang mempromosikan kebudayaan daerah seperti festival budaya dan seni.
  • Menciptakan media dan Internet yang inklusif terhadap keberagaman bahasa dan kebudayaan.

Jadi, jawabannya apa? Globalisasi memang memiliki dampak negatif terhadap keberagaman bahasa dan kebudayaan, terutama pada kelompok etnis minoritas. Namun, melalui upaya pelestarian yang menyeluruh dan inklusif, kita dapat meminimalisir dampak negatif globalisasi ini dan menjaga keberagaman bahasa serta kebudayaan yang ada di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *