Berita

Kota A Akhir-Akhir Ini Sering Dilanda Banjir Pada Musim Hujan Meskipun Curah Hujan Relatif Kecil. Lokasi Kota A Dilalui Sungai Yang Berhulu di Kaki Gunung yang Telah Terjadi Banyak Alih Fungsi Lahan Hutan. Komponen Geosfer yang Berkaitan Dengan Fenomena Alam Ini Adalah…

60
×

Kota A Akhir-Akhir Ini Sering Dilanda Banjir Pada Musim Hujan Meskipun Curah Hujan Relatif Kecil. Lokasi Kota A Dilalui Sungai Yang Berhulu di Kaki Gunung yang Telah Terjadi Banyak Alih Fungsi Lahan Hutan. Komponen Geosfer yang Berkaitan Dengan Fenomena Alam Ini Adalah…

Sebarkan artikel ini
Kota A Akhir-Akhir Ini Sering Dilanda Banjir Pada Musim Hujan Meskipun Curah Hujan Relatif Kecil. Lokasi Kota A Dilalui Sungai Yang Berhulu di Kaki Gunung yang Telah Terjadi Banyak Alih Fungsi Lahan Hutan. Komponen Geosfer yang Berkaitan Dengan Fenomena Alam Ini Adalah…

Kota A, sebuah kota yang melalui dilema alam yang mengejutkan. Meskipun curah hujan relatif kecil di kota ini, banjir sering terjadi, terutama selama musim hujan. Menariknya, Kota A berada di sepanjang sungai yang berhulu di kaki gunung. Bagaimana hal itu mempengaruhi fenomena alam ini? Apa komponen geosfer yang berkaitan dengan masalah ini?

Untuk memahami ini lebih jauh, kita harus melihat lebih dalam ke definisi “geosfer.” Geosfer adalah semua bagian fisik Bumi yang padat, termasuk kerak dan mantel Bumi, gunung, dan tanah. Geosfer memiliki peran langsung dalam peristiwa yang terjadi di Kota A, tetapi hubungannya mungkin tidak jelas pada pandangan pertama.

Asumsi umum mungkin adalah bahwa banjir disebabkan oleh hujan yang berlebihan; logika sederhanaanya adalah lebih banyak air berarti lebih banyak banjir. Tetapi dalam kasus Kota A, curah hujannya relatif kecil, jadi harus ada faktor lain yang berperan. Itu dimana komponen geosfer lainnya memasuki gambaran: sungai dan gunung yang dekat dengan Kota A.

Kota A berada dekat sungai yang berhulu di kaki gunung. Kesalahan penanganan atau alih fungsi lahan pada gunung ini – misalnya penggundulan hutan – dapat mengubah bagaimana air bersirkulasi dalam geosfer. Jika hutan di kaki gunung ditebang atau dikonversi menjadi lahan pertanian atau perumahan, mereka tidak lagi mampu menyerap hujan dengan cara yang sama.

Sebaliknya, hujan yang seharusnya diserap oleh tanah dan tanaman di hutan dapat menjadi aliran permukaan yang bergerak lebih cepat, yang mungkin berakhir mengalir ke sungai – dan akhirnya, Kota A. Meskipun curah hujannya mungkin kecil, deforestasi di gunung bisa membuatnya tampak seolah-olah hujan berlimpah mengaliri kota.

Jadi, komponen geosfer yang paling berhubungan dengan fenomena ini adalah lahan dan vegetasi gunung, serta sungai yang berhulu di gunung. Penggunaan tidak bertanggung jawab terhadap bagian-bagian ini dari geosfer dapat menyebabkan efek domino yang berakhir dengan banjir di Kota A.

Penting bagi kita semua untuk memahami hubungan ini dan berusaha membantu mengendalikannya. Alih fungsi lahan harus dikendalikan, dan upaya penanaman kembali di area yang ditebang adalah penting. Dengan begitu, kita bisa mengurangi risiko banjir dan membantu menjaga geosfer tetap seimbang.

Jadi, jawabannya apa? Perubahan dalam geosfer, khususnya alih fungsi lahan, dan perubahan lingkungan di gunung tersebut yang memungkinkan aliran permukaan lebih cepat ke sungai, adalah jawabannya. Seluruh sistem ini saling terkait dan apa yang terjadi dengan satu komponen dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap sisanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *