Sekolah

Seseorang yang Mengubah Tingkah Lakunya dan Berpenampilannya Meyakinkan Agar Dianggap Sebagai Orang Dari Golongan Lapisan Kelas Atas, Ia Selalu Mengenakan Pakaian Yang Rapi dan Terkesan Mewah Merupakan Cara Mobilitas Sosial Dalam Bentuk…

36
×

Seseorang yang Mengubah Tingkah Lakunya dan Berpenampilannya Meyakinkan Agar Dianggap Sebagai Orang Dari Golongan Lapisan Kelas Atas, Ia Selalu Mengenakan Pakaian Yang Rapi dan Terkesan Mewah Merupakan Cara Mobilitas Sosial Dalam Bentuk…

Sebarkan artikel ini
Seseorang yang Mengubah Tingkah Lakunya dan Berpenampilannya Meyakinkan Agar Dianggap Sebagai Orang Dari Golongan Lapisan Kelas Atas, Ia Selalu Mengenakan Pakaian Yang Rapi dan Terkesan Mewah Merupakan Cara Mobilitas Sosial Dalam Bentuk…

Mobilitas sosial merujuk pada perubahan posisi seseorang dalam tatanan masyarakat. Jenis mobilitas ini bisa vertikal (naik atau turun dari status sosial tertentu) atau horizontal (berganti posisi dalam strata sosial yang sama). Salah satu metode mobilitas vertikal adalah dengan mengubah perilaku dan penampilan, seperti yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Seseorang yang berusaha aktif untuk dipersepsikan sebagai bagian dari lapisan kelas atas akan melewati proses transformasi yang signifikan. Perubahan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari cara berbicara, sampai ke mode pakaian. Upaya ini mungkin dilakukan oleh banyak orang, tetapi penting untuk mencatat bahwa hanya sedikit yang berhasil meyakinkan orang lain bahwa mereka benar-benar merupakan bagian dari golongan kelas atas.

Hal pertama yang biasanya berubah dalam proses ini adalah penampilan fisik. Orang tersebut akan berusaha sebaik mungkin untuk selalu tampil rapi dan memakai pakaian yang terkesan mewah. Langkah ini biasanya ditempuh sebagai metode pertama untuk meningkatkan kapital simbolis mereka, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sosiolog Pierre Bourdieu. Kapital simbolis adalah nilai yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan penampilan fisik, pengetahuan, atau kemampuan mereka.

Cara berbicara dan berinteraksi dengan orang lain juga cenderung mengalami perubahan dramatis. Perbedaan bahasa dan cara berkomunikasi dapat memberikan kesan yang kuat tentang latar belakang dan status sosial seseorang. Misalnya, orang ini mungkin akan belajar cara berbicara dengan dialek atau aksen tertentu, atau belajar gaya komunikasi yang biasanya diasosiasikan dengan kelas atas.

Tingkah laku sehari-hari juga menjadi bagian penting dari transformasi ini. Orang tersebut akan belajar bagaimana cara berperilaku dan apa yang dicari oleh golongan kelas atas. Contoh ini dapat berkisar dari membaca buku-buku tertentu, memiliki hobi tertentu, atau menjalankan gaya hidup tertentu yang mirip dengan mereka yang diidamkan.

Upaya-upaya ini tidak dilakukan tanpa tujuan. Mereka dilakukan dengan harapan meningkatkan posisi sosial dan memasuki lingkungan baru. Namun, transformasi ini bukanlah hal yang mudah dan seringkali menuntut banyak dedikasi, komitmen, dan juga investasi.

Tetapi penting untuk diingat bahwa mobilitas sosial bukan hanya soal peningkatan status. Mobilitas sosial juga mencakup peningkatan kualitas hidup dan kebebasan pilihan. Oleh karena itu, sementara seseorang mungkin ingin meningkatkan posisi mereka dalam masyarakat dengan cara menyamarkan dirinya sebagai bagian dari kelas atas, penting untuk memahami bahwa ada lebih banyak aspek dalam mobilitas sosial daripada sekadar penampilan dan perilaku.

Jadi, jawabannya apa? Makna dari proses transformasi ini adalah usaha untuk mencapai mobilitas sosial, melalui upaya perubahan penampilan dan perilaku. Namun, sukses tidak hanya ditentukan oleh bagaimana orang lain memandang kita, tetapi juga bagaimana kita akan menikmati hidup dengan perubahan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *