Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah dengan tujuan untuk mengumpulkan dana. PT. Logi, dalam hal ini, telah menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp400 juta, yang akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun, dengan coupon rate (bunga) sebesar 15% setiap tahunnya.
Dalam investasi obligasi, pemodal biasanya mencari keuntungan dari bunga yang dibayarkan dan juga apresiasi harga obligasi itu sendiri. Tetapi dalam hal ini, pemodal menginginkan keuntungan sebesar 20% dari harga obligasi tersebut.
Untuk menghitung harga obligasi saat ini, kita dapat menggunakan rumus obligasi sebagai berikut:
P = C * (1 – (1 + r)^-n ) / r + F / (1 + r)^n
dimana:
- P adalah harga obligasi
- C adalah pembayaran kupon tahunan (15% dari Rp400 juta)
- F adalah nilai nominal obligasi, yang dalam kasus ini adalah Rp400 juta
- r adalah tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemodal (20% dalam hal ini)
- n adalah jumlah periode (dalam tahun)
Jika kita masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus, kita dapat menghitung harga obligasi tersebut.
P = (0.15 * 400jt) * (1 – (1 + 0.20)^-5 ) / 0.20 + 400jt / (1 + 0.20)^5
Agar memperoleh nilai yang valid, kita harus menghitung nilai ini dengan hati-hati.
Artikel ini hanya membahas secara singkat konsep obligasi dan perhitungan dasar harga obligasi. Untuk detail lebih jauh mengenai obligasi dan instrumen investasi lainnya, pembaca sebaiknya bertemu dengan penasihat keuangan atau melakukan penelitian lebih lanjut.
Jadi, jawabannya apa? Tentu saja, jawaban yang tepat bergantung pada penghitungan matematis yang akurat, dan juga pada asumsi bahwa coupon rate dan tingkat pengembalian yang diinginkan tetap selama periode obligasi. Menggunakan rumus yang telah disediakan sebelumnya, pembaca dapat menghitung eigen harga obligasi tersebut.