Budaya

Di Masa Pandemi, Seorang Murid SMP Mengeluh dan Mengalami Kebosanan dalam Belajar Secara Daring, Tugas Menumpuk, Pas Tidak Belajar, Tugas Dikerjakan Secara Asal-Asalan, dan Selalu Dikumpulkan Melewati Batas Waktu yang Sudah Ditentukan

51
×

Di Masa Pandemi, Seorang Murid SMP Mengeluh dan Mengalami Kebosanan dalam Belajar Secara Daring, Tugas Menumpuk, Pas Tidak Belajar, Tugas Dikerjakan Secara Asal-Asalan, dan Selalu Dikumpulkan Melewati Batas Waktu yang Sudah Ditentukan

Sebarkan artikel ini
Di Masa Pandemi, Seorang Murid SMP Mengeluh dan Mengalami Kebosanan dalam Belajar Secara Daring, Tugas Menumpuk, Pas Tidak Belajar, Tugas Dikerjakan Secara Asal-Asalan, dan Selalu Dikumpulkan Melewati Batas Waktu yang Sudah Ditentukan

Berbicara tentang pandemi COVID-19, implikasinya lebih jauh dari sekadar masalah kesehatan. Dimensi kehidupan dan kesejahteraan manusia lainnya juga dipengaruhi, salah satunya adalah pendidikan. Sebagian besar, jika tidak semua, kegiatan belajar mengajar telah beralih ke platform daring atau online. Ini memicu berbagai tantangan, khususnya bagi siswa. Seorang murid SMP, misalnya, mengeluh dan mengalami kebosanan dalam belajar secara daring, tugas menumpuk, dan kesulitan untuk fokus dan mengatur waktu.

Berikut ini adalah potongan percakapan yang dilakukan oleh anak tersebut dengan orang tuanya:

Anak: “Pap, aku bosan belajar dari rumah. Aku tidak bisa mengerti pelajaran, dan tugas-tugasku semakin menumpuk.”Orangtua: “Kenapa kamu tidak belajar dan mengerjakan tugas-tugasmu sesuai waktu yang diberikan?”Anak: “Aku coba, Pap. Tapi, seringkali aku malah terdistraksi dan akhirnya mengerjakan tugas secara asal-asalan dan kumpulkan melewati batas waktu yang sudah ditentukan.”

Permasalahan yang dihadapi oleh anak ini bukanlah kasus yang terisolasi. Banyak siswa di seluruh belahan dunia menghadapi tantangan sejenis, membuat proses belajar menjadi kurang efektif dan produktif. Kebosanan, penumpukan tugas, kurangnya motivasi, distraksi di rumah, dan keterlambatan pengumpulan tugas merupakan pojokan es yang terlihat dari gunung es masalah yang lebih besar.

Mengatasi Kebosanan dan Tumpukan Tugas

Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak mengatasi tantangan ini. Pertama, buat jadwal belajar yang konsisten dan bantu anak-anak untuk mematuhi jadwal tersebut. Kedua, hindari multitasking. Fokuskan waktu belajar untuk belajar saja dan buat jeda untuk istirahat dan aktivitas lainnya.

Ketiga, berikan dukungan moral dan motivasi bagi anak-anak. Terkadang, mereka bukan hanya membutuhkan bantuan untuk belajar, melainkan juga perlu diingatkan tentang pentingnya pendidikan dan bagaimana upaya mereka saat ini akan berdampak pada masa depan mereka.

Terlepas dari semua tantangan yang ada, penting bagi kita semua untuk beradaptasi dan berusaha memaksimalkan pengalaman belajar di masa pandemi ini. Dengan kerja sama dan dukungan antara siswa, orang tua, dan juga tenaga pendidik, kita dapat berusaha mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan pengalaman belajar yang positif dan berarti bagi siswa.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya ada pada kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam pendidikan anak; siswa harus disiplin dan berusaha, orang tua harus memberikan dukungan dan motivasi, dan tenaga pendidik harus memberikan bimbingan dan sumber belajar yang efektif. Masa pandemi mungkin bukan waktu yang ideal untuk pendidikan, namun bersama-sama, kita dapat membuatnya semaksimal mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *