Diskusi

Terjadinya Perubahan Ukuran Bentuk Fisik Makhluk Hidup Salah Satunya Diakibatkan oleh Adanya Faktor Lingkungan. Akan Tetapi Perubahan Tersebut Tidak Diikuti oleh Keturunan pada Generasi Selanjutnya. Hal Tersebut Dikenal dengan Istilah

41
×

Terjadinya Perubahan Ukuran Bentuk Fisik Makhluk Hidup Salah Satunya Diakibatkan oleh Adanya Faktor Lingkungan. Akan Tetapi Perubahan Tersebut Tidak Diikuti oleh Keturunan pada Generasi Selanjutnya. Hal Tersebut Dikenal dengan Istilah

Sebarkan artikel ini
Terjadinya Perubahan Ukuran Bentuk Fisik Makhluk Hidup Salah Satunya Diakibatkan oleh Adanya Faktor Lingkungan. Akan Tetapi Perubahan Tersebut Tidak Diikuti oleh Keturunan pada Generasi Selanjutnya. Hal Tersebut Dikenal dengan Istilah

Kita semua tahu bahwa makhluk hidup dalam mempertahankan kehidupannya harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Jika lingkungan mengalami perubahan, maka makhluk hidup pun akan menyesuaikan diri dengan berbagai cara termasuk dalam hal ukuran dan bentuk fisiknya.

Satu hal yang perlu dipahami adalah, perubahan lingkungan dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran fisik makhluk hidup. Misalnya, tanaman yang tumbuh di daerah kering mungkin memiliki daun yang lebih kecil untuk mengurangi penguapan air, atau burung yang hidup di daerah dengan pohon tinggi mungkin memiliki paruh yang lebih panjang untuk mencapai makanannya. Demikian pula, makhluk hidup lain seperti hewan dan manusia juga berpotensi mengalami perubahan fisik akibat penyesuaian terhadap lingkungan yang berubah.

Namun, terlepas dari perubahan tersebut, ada suatu fenomena dimana perubahan fisik yang dihasilkan sebagai respons terhadap lingkungan ini tidak selalu diwariskan ke generasi berikutnya. Ini terjadi karena perubahan fisik tersebut bukan akibat dari perubahan genetik, melainkan hasil dari respons individu terhadap lingkungan mereka.

Dalam konteks ini, kita mengenal istilah fenotip plastis. Fenotip plastis adalah perubahan fenotip (sifat yang tampak) dalam suatu organisme sebagai respons terhadap lingkungan, tanpa melibatkan perubahan genetik. Perubahan ini dapat kembali ke kondisi awal jika lingkungan kembali normal atau berubah. Sehingga, karena perubahan ini tidak membawa perubahan pada DNA atau gen organisme, maka sifat ini tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.

Misalkan, jika seekor kelinci pindah dari lingkungan bersuhu hangat ke lingkungan yang berhawa dingin, bulu mereka akan tumbuh lebih tebal untuk menyesuaikan diri. Namun, ketika kelinci tersebut memiliki keturunan, anak kelinci tidak akan langsung lahir dengan bulu yang tebal. Karakteristik tersebut tidak diwariskan karena bukan bagian dari gen mereka.

Jadi, jawabannya apa? Fenomena ini dikenal dengan istilah Fenotip Plastis. Ini menjelaskan mengapa perubahan fisik yang terjadi pada sekelompok makhluk hidup sebagai respon terhadap lingkungan tidak selalu diturunkan kepada generasi selanjutnya. Kembali, karena perubahan tersebut bukan merupakan bagian dari perubahan genetik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *