Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur aspek ibadah seorang muslim, tetapi juga mencakup aspek kehidupan sehari-hari, termasuk etika kerja. Dalam Islam, bekerja keras bukan hanya tentang mencapai sukses dalam hidup, tetapi lebih pada pemenuhan tugas dan tanggung jawab. Bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus dilakukan setiap muslim.
Sejatinya, konsep kerja dalam Islam adalah suatu keniscayaan. Seorang muslim dituntut untuk berusaha keras dan berinovasi dalam kehidupannya. Melalui konsep ini, seorang muslim ditunjukkan panggilan agungnya untuk memanfaatkan waktu dengan kerja keras dan efisien yang dianggap sebagai bagian dari ibadah.
Tujuan Bekerja dalam Islam
Tujuan utama bekerja dalam islam tidak semata-mata mengejar materi. Sebaliknya, bekerja dalam Islam memiliki tujuan yang lebih tinggi dan mulia, yaitu untuk menjaga diri dari segala macam bentuk kemungkaran.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Tidak makanan yang dimakan anak Adam yang lebih baik daripada makanan hasil kerja tangan sendiri. Nabi Allah, Daud (a.s.), makan dari hasil kerja tangan sendiri.” (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bagaimana bekerja keras bukan hanya sebuah pilihan, melainkan keharusan.
Kemungkaran yang Dapat Terjadi pada Orang Menganggur
Menganggur atau tidak bekerja dapat berpotensi menimbulkan kemungkaran. Kemungkaran ini bukan hanya menganggu diri sendiri tetapi juga dapat merusak masyarakat umum.
Menganggur dapat mengarah ke berbagai macam perilaku yang tidak baik, seperti malas, tergoda untuk mencari nafkah dengan cara yang tidak halal, serta merasa rendah diri dan putus asa. Secara alami, perilaku negatif ini berlawanan dengan etika Islam yang mendorong seseorang untuk bekerja keras, mengejar pengetahuan, dan memberikan kontribusi yang penting dalam masyarakat.
Maka dari itu, Islam sangat menekankan pentingnya bekerja keras dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang produktif. Ini merupakan bagian dari perjuangan untuk menolak kemungkaran yaitu perilaku negatif yang disebabkan oleh menganggur.
Jadi, jawabannya apa? Islam dengan tegas mendorong perilaku bekerja keras dan produktif sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkaran. Bekerja keras tidak hanya merupakan perilaku yang mulia tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mampu membantu seseorang muslim menjauh dari risiko kemungkaran. Selain itu, bekerja keras juga akan meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat secara umum.