Salah satu prinsip dasar dalam fisika adalah pergerakan objek, dimana setiap objek akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ada gaya yang dikenakan padanya. Pernyataan ini adalah hukum dasar pertama dalam fisika, yang juga dikenal sebagai Hukum I Newton, atau Hukum Inersia.
Hukum Newton Pertama atau Hukum Inersia mengatakan bahwa sebuah objek akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan sampai gaya luar dikenakan padanya. Konsep inersia adalah dasar dari hukum ini. Inersia adalah sifat fisik benda yang menyebabkan benda tersebut melawan setiap perubahan terhadap kecepatannya, entah itu perubahan dalam kecepatan atau arah.
Konsep ini bukanlah konsep yang mudah diwujudkan dalam dunia nyata seperti yang kita alami sehari-hari. Karena kita hidup dalam dunia yang dipenuhi dengan gaya — gaya gravitasi, gesekan, angin — yang selalu bekerja pada kita dan benda-benda di sekitar kita. Tetapi dalam konteks teoritis, konsep Hukum I Newton sangat penting dan berlaku dalam banyak situasi, khususnya dalam perlakuan fisika kuantitatif dan kualitatif tentang momentum dan energi.
Hukum I Newton juga dapat menggambarkan bagaimana sebuah roket bisa bergerak di luar angkasa. Di luar angkasa, di mana tidak ada gesekan atau hambatan udara, roket akan terus bergerak ke arah yang sama dan dengan kecepatan sama setelah mesinnya dimatikan, sampai gaya lain – misalnya, gravitasi planet atau gaya dorong dari mesin roket – memaksa perubahan tersebut.
Jadi, apa jawabannya? Pernyataan “setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya” adalah sebuah penjabaran dari Hukum I Newton atau Hukum Inersia.