Sekolah

Keempat Pernyataan Dibawah Ini Menjelaskan Tentang Hubungan Antara Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dengan Asesmen. Manakah Pernyataan Yang Kurang Tepat Mengenai Hubungan Keduanya?

27
×

Keempat Pernyataan Dibawah Ini Menjelaskan Tentang Hubungan Antara Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dengan Asesmen. Manakah Pernyataan Yang Kurang Tepat Mengenai Hubungan Keduanya?

Sebarkan artikel ini
Keempat Pernyataan Dibawah Ini Menjelaskan Tentang Hubungan Antara Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dengan Asesmen. Manakah Pernyataan Yang Kurang Tepat Mengenai Hubungan Keduanya?

Mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran adalah salah satu tahapan krusial dalam proses pendidikan. Asesmen digunakan untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Namun, terdapat beberapa pernyataan mengenai hubungan antara kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmen yang mungkin membingungkan atau tidak tepat. Berikut adalah keempat pernyataan tersebut, serta analisis mengenai sejauh mana mereka benar atau tepat.

  1. Pernyataan pertama – Asesmen adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh pendidik dan asesmen digunakan untuk melihat sejauh mana siswa telah mencapai tujuan tersebut.

    Analisis: Pernyataan ini umumnya benar. Asesmen memang berfungsi untuk melihat seberapa jauh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.

  2. Pernyataan kedua – Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran harus selalu sama dengan kriteria asesmen.

    Analisis: Pernyataan ini kurang tepat. Meski kriteria untuk tujuan pembelajaran dan asesmen seringkali saling berhubungan, tetapi keduanya mungkin tidak selalu sama. Asesmen bisa mencakup aspek-aspek lain dari proses belajar yang mungkin tidak termasuk dalam tujuan pembelajaran.

  3. Pernyataan ketiga – Hasil asesmen dapat digunakan untuk menyesuaikan dan memperbaiki proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

    Analisis: Pernyataan ini benar. Melalui asesmen, pendidik dapat melihat area mana yang perlu diperbaiki dan menyesuaikan tujuan pembelajaran agar lebih efektif.

  4. Pernyataan keempat – Asesmen harus selalu dilakukan setelah setiap pembelajaran selesai.

    Analisis: Pernyataan ini juga kurang tepat. Meski asesmen seringkali dilakukan setelah suatu materi diajarkan, asesmen formative dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung untuk melihat perkembangan dan memahami kebutuhan siswa.

Dari semua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan kedua dan keempat kurang tepat dalam menggambarkan hubungan antara kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmen. Penting untuk dipahami bahwa asesmen bukan hanya tentang pencapaian tujuan belajar, tapi juga tentang mendukung proses belajar dan mengenal lebih baik kebutuhan belajar setiap siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *