Populasi siswa di sekolah biasanya memiliki berbagai minat dalam subjek yang mereka pelajari. Dalam konteks ini, kita akan memfokuskan pada dua subjek: Matematika dan Fisika. Mari kita coba analisis lebih lanjut terkait fenomena dari sekolah hipotetik ini.
Diketahui bahwa di dalam sebuah himpunan, terdapat 30 siswa yang belajar matematika dan 20 siswa yang mempelajari fisika. Hal menariknya adalah, terdapat 10 siswa yang mempelajari kedua subjek tersebut. Di sinilah kita dapat melakukan beberapa analisis dan penghitungan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang distribusi siswa dalam bidang studi tersebut.
Pertama-tama, kita perlu menentukan jumlah siswa yang belajar baik matematika maupun fisika. Diketahui bahwa jumlah siswa yang belajar matematika adalah 30 dan jumlah siswa yang belajar fisika adalah 20. Namun, di antara mereka, ada 10 siswa belajar kedua subjek.
Jadi, jumlah total siswa yang belajar matematika, fisika, atau keduanya adalah:
30 (matematika) + 20 (fisika) – 10 (keduanya) = 40 siswa
Mengapa kita mengurangi jumlah siswa yang belajar keduanya? Karena jika tidak, mereka akan terhitung dua kali – sekali dalam kelompok matematika dan sekali lagi dalam fisika. Oleh karena itu, kita harus menguranginya dari total.
Sekarang, pertanyaan besar berikutnya adalah: Berapa banyak siswa yang tidak mempelajari matematika atau fisika? Untuk menjawab ini, kita perlu mengetahui jumlah total siswa dalam himpunan tersebut. Sayangnya, informasi ini tidak disediakan dalam soal asli. Tanpa mengetahui jumlah total siswa, kita tidak dapat menghitung berapa banyak siswa yang tidak belajar matematika atau fisika.
Jadi, jawabannya apa? Tanpa informasi tambahan tentang jumlah total siswa di dalam himpunan, kita tidak dapat menentukan berapa banyak siswa yang tidak belajar matematika atau fisika.