Kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah sumber inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia. Lahir dalam keadaan yatim, beliau tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang istimewa dalam masyarakat. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, merupakan seorang yang terhormat di kalangan masyarakat Mekah. Namun, kehidupan Muhammad berubah drastis sebelum ia bahkan sempat lahir.
Muhammad SAW lahir pada tahun 570 Masehi, di kota Mekah, yang saat itu adalah pusat perdagangan dan agama di Arab. Ayahnya, Abdullah, adalah seorang pedagang yang dikenal dan dicintai dalam komunitasnya. Diketahui juga bahwa dia adalah pemanah yang tangguh dan berani. Tetapi, takdir bermain nakal dengan kehidupannya.
Ayah Nabi Meninggal Sebelum Kedatangannya
Sebelum Muhammad lahir, sang ayah, Abdullah bin Abdul Muthalib, melakukan sebuah perjalanan perdagangan. Pada perjalanan tersebut, dia jatuh sakit dan kemudian wafat. Sayangnya pada saat itu, Muhammad SAW masih berusia di dalam kandungan ibunya. Jika dihitung, waktu tersebut berada pada tahap dua bulan di kandungan ibunya, yaitu, Siti Aminah.
Kehidupan Sebagai Yatim
Kepergian Abdullah mengakibatkan Muhammad menjadi yatim sejak lahir. Namun, meski kehilangannya dirasakan oleh Muslim saat itu, hal tersebut justru membentuk Muhammad menjadi pribadi yang kuat dan independen. Ia juga mewarisi sifat bapaknya yang dermawan dan selalu berusaha membantu orang lain.
Harus diakui, situasi yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW benar-benar merepresentasikan banyak anak yatim di dunia, yang kehilangan ayah atau ibu mereka pada usia yang sangat muda. Namun, perjuangan hidup beliau membuktikan bahwa keadaan yatim bukanlah hambatan untuk menjadi seorang yang hebat dan mulia.
Kehidupan Muhammad dan Siti Aminah
Setelah kehilangan Abdullah, Siti Aminah dengan putus asa membesarkan Muhammad sendirian. Meskipun memiliki kesulitan, sang ibu berusaha sekuat tenaga menyediakan kehidupan yang layak untuk putranya. Selama empat tahun pertamanya, Nabi Muhammad tinggal bersama ibunya. Tetapi, takdir bermain lagi, Siti Aminah juga meninggal dan meninggalkan Muhammad sendirian.
Inilah perjalanan awal hidup Nabi Muhammad SAW yang penuh tantangan sejak dalam kandungan. Untuk lebih memahaminya, kita harus melihat setiap aspek kehidupannya. Mengingat posisinya dalam sejarah dan agama, ini menjadi pertanyaan besar dan kompleks.
Jadi, jawabannya apa? Jawaban terbaik yang bisa kita berikan adalah bahwa perjuangan dan tantangan yang dialami Nabi Muhammad sejak lahir telah membentuk dan mempengaruhinya menjadi pribadi yang kuat, tahan uji, dan menjadi contoh hidup bagi umat Muslim di seluruh dunia.