Teori yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik adalah “Teori Tabula Rasa” yang pertama kali dipopulerkan oleh filsuf Inggris, John Locke. Teori ini menempatkan pengaruh pendidikan dan lingkungan sebagai faktor utama dalam pembentukan kepribadian dan karakter seseorang. Dalam konteks ini, anak dianggap sebagai individu yang kosong dan bebas dari pengetahuan serta keyakinan, siap untuk menerima informasi baru.
Menurut teori Tabula Rasa, pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran seseorang sepenuhnya didasarkan pada pengalaman dan hasil belajar melalui indera dan alam sekitarnya. Oleh karena itu, pendidik memiliki peran penting dalam mentransformasikan pengetahuan dan wawasan yang berharga kepada anak-anak. Salah satu konsep yang penting dalam teori ini adalah perlunya pendidik menghadirkan lingkungan yang kondusif, positif, dan mendukung bagi perkembangan anak dengan cara mendorong mereka untuk berpikir, belajar, dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.
Teori Tabula Rasa telah memberikan dampak besar pada dunia pendidikan dan hingga kini masih menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan tindakan pendidikan. Meskipun teori ini memiliki kelemahan dan kritik, terutama karena mengabaikan peranan faktor genetik dan biologis dalam perkembangan anak, namun teori ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana lingkungan, pengalaman, dan interaksi sosial dapat membentuk karakter, keyakinan, dan pengetahuan seseorang.
Jadi, jawabannya apa? Teori yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik merupakan Teori Tabula Rasa. Teori ini menegaskan bahwa nilai-nilai, pengetahuan, dan perilaku seseorang adalah hasil dari proses belajar yang dilakukan dalam lingkungan yang dijamin oleh pendidik.
