Budaya

Pak Amir Mengajar SMA Sebagai Guru Setelah Beberapa Tahun Ia Kini Menjabat Sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum – Kasus ini Merupakan Contoh Mobilitas Sosial

30
×

Pak Amir Mengajar SMA Sebagai Guru Setelah Beberapa Tahun Ia Kini Menjabat Sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum – Kasus ini Merupakan Contoh Mobilitas Sosial

Sebarkan artikel ini
Pak Amir Mengajar SMA Sebagai Guru Setelah Beberapa Tahun Ia Kini Menjabat Sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum – Kasus ini Merupakan Contoh Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial merupakan perpindahan atau perubahan posisi seseorang dalam struktur sosial masyarakat. Hal ini bisa terjadi secara vertikal (naik atau turun) maupun horizontal (perpindahan pada level yang sama). Kasus Pak Amir yang beralih profesi dari guru menjadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menunjukkan sebuah peralihan posisi yang menjadi contoh dari mobilitas sosial.

Sebagai seorang guru di SMA, Pak Amir telah mengabdi beberapa tahun dan memberikan pengajaran kepada banyak siswa. Ia dikenal sebagai guru yang sangat kompeten, inovatif, dan menginspirasi para siswanya. Karenanya, ia dianggap layak untuk mendapatkan promosi jabatan dan menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

Mendapatkan promosi menjadi wakil kepala sekolah ini tentunya menunjukkan bahwa Pak Amir telah mengalami perubahan dalam struktur sosial. Jabatan baru ini memberikan tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dan kompleks daripada sebelumnya. Meskipun demikian, pengalaman sebagai guru yang sangat baik sebelumnya, membuat Pak Amir memiliki dasar yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

Perubahan posisi Pak Amir menunjukkan adanya mobilitas sosial vertikal karena posisi jabatan yang sebelumnya hanya sebagai guru, kini ia telah naik menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Hal ini merupakan bagian dari suatu sistem meritokrasi, di mana seseorang mendapatkan promosi atau perubahan posisi berdasarkan hasil kerja, kemampuan dan pencapaian yang diraih sebelumnya. Dalam hal ini, Pak Amir telah sukses menunjukkan kualitas kerjanya dan dianggap pantas untuk menempati posisi yang lebih tinggi.

Di sisi lain, perubahan posisi Pak Amir juga menunjukkan mobilitas sosial horizontal, karena tetap berada dalam lingkungan sekolah yang sama. Namun, tanggung jawab dan posisi yang dijalaninya berbeda sehingga tetap dapat dikatakan sebagai perubahan di tingkat yang sama.

Dari kasus Pak Amir, kita bisa melihat bahwa mobilitas sosial terjadi sebagai akibat dari hasil kerja, dedikasi, dan kompetensi seseorang dalam menjalani perannya dalam masyarakat. Setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami mobilitas sosial, asalkan mampu menunjukkan kualitas dan kompetensi yang diperlukan.

Jadi, jawabannya apa? Kasus Pak Amir yang mengalami perubahan posisi dari guru menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum merupakan contoh dari mobilitas sosial, yang menggambarkan perubahan struktur sosial masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *