Berita

Eropa Berikan Elon Musk Ultimatum! 24 Jam untuk Hapus Konten Kontroversial di X

44
×

Eropa Berikan Elon Musk Ultimatum! 24 Jam untuk Hapus Konten Kontroversial di X

Sebarkan artikel ini
Eropa Berikan Elon Musk Ultimatum! 24 Jam untuk Hapus Konten Kontroversial di X

Regulator Eropa saat ini tengah kecewa dengan Elon Musk dan platform media sosial-nya yang bernama X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Regulator Eropa meminta Musk untuk menghapus segala konten ilegal serta disinformasi terkait konflik Hamas-Israel dari platform X. Hal ini disampaikan oleh Komisioner Eropa untuk pasar internal, Thierry Breton.

Breton telah mengirim surat peringatan untuk Musk, menegaskan bahwa terdapat indikasi adanya konten berita palsu, kekerasan dan terorisme terkait konflik Hamas-Israel yang dilakukan oleh beberapa kelompok di platform X. Atas dasar hal ini, Eropa memberikan ultimatum kepada Musk untuk memberikan respons dalam jangka waktu 24 jam, jika tidak, denda sebesar 6% dari pendapatan tahunan X akan dikenakan.

Banyak peneliti, media, dan kelompok yang mengungkapkan keprihatinan terhadap penyebaran konten ilegal dan disinformasi tentang konflik Hamas-Israel di platform X. Mereka menilai bahwa banyak konten yang sesat, tidak benar, dan memiliki asal usul yang tidak jelas, sehingga menciptakan kebingungan mengenai konflik tersebut.

Breton membagikan surat peringatan ini di X dan menyertakan hashtag Digital Services Act (DSA). DSA adalah regulasi baru di Eropa yang mengharuskan platform dengan pengguna aktif bulanan melebihi 45 juta untuk melakukan pemantauan dan menghapus konten yang dianggap ilegal.

Ia mengingatkan X untuk mematuhi aturan DSA yang mengharuskan platform untuk menjalankan moderasi konten secara transparan dan jelas, serta menegakkan kebijakan dengan konsistensi dan ketelitian.

Breton meyakini bahwa penegak hukum di Eropa telah menghubungi X dan ia mengingatkan Musk serta timnya untuk merespons permintaan mereka segera. “Setelah penyelidikan dan temuan ketidakpatuhan, penaalti akan diberikan,” tegas Breton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *