Buku

Analisis Teks Laporan Hasil Observasi Secara Lisan akan Menimbulkan Saran, Tanggapan, atau Pendapat yang Penyampaiannya Harus Memenuhi Kaidah

44
×

Analisis Teks Laporan Hasil Observasi Secara Lisan akan Menimbulkan Saran, Tanggapan, atau Pendapat yang Penyampaiannya Harus Memenuhi Kaidah

Sebarkan artikel ini
Analisis Teks Laporan Hasil Observasi Secara Lisan akan Menimbulkan Saran, Tanggapan, atau Pendapat yang Penyampaiannya Harus Memenuhi Kaidah

Komunikasi merupakan tolak ukur penting dalam pertukaran informasi yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah penyampaian laporan hasil observasi secara lisan. Penyampaian ini tidak hanya menampilkan fakta dan data yang diperoleh, tetapi juga memberikan ruang kepada si penutur untuk menyampaikan saran, tanggapan, dan pendapatnya sendiri terkait dengan subjek yang diamati.

Seni berbicara, atau retorika, memiliki serangkaian kaidah-kaidah yang harus dipenuhi untuk mencapai suatu transmisi pesan yang efektif. Dalam konteks ini, penyampaian saran, tanggapan, atau pendapat dalam laporan hasil observasi secara lisan harus memenuhi beberapa kaidah tertentu.

Kompleksitas Laporan Lisan

Sebuah laporan hasil observasi bukanlah sebuah presentasi searah. Ini adalah diskusi terstruktur yang dirancang untuk memicu diskusi dan menyampaikan penemuan penting kepada audiens. Dalam laporan lisan, si penutur membuka diskusi dengan menceritakan tentang apa yang telah diamati dan diobservasi. Ini kemudian diikuti oleh analisis terhadap data tersebut, di mana penutur akan memberikan saran, tanggapan, atau pendapatnya.

Fungsi Kaidah dalam Penyampaian Laporan Lisan

Untuk menghasilkan laporan lisan yang efektif dan persuasif, seseorang harus mematuhi kaidah retorika. Beberapa kaidah yang paling penting adalah sebagai berikut:

  1. Struktur: Bagian pengantar harus berisi tujuan laporan dan mengapa penelitian/observasi dilakukan. Bagian tengah harus mencakup penemuan dari penelitian. Dan bagian akhir harus berisi kesimpulan dan rekomendasi.
  2. Bahasa: Gaya bahasa harus sesuai dengan situasi pengarahan. Masalah penting harus dikomunikasikan dengan jelas dan tegas, dan setiap saran, tanggapan, atau pendapat harus disampaikan dengan alasan yang mantap dan kuat.
  3. Penekanan: Si penutur harus menggunakan teknik penekanan seperti pengulangan, nada suara, dan gerakan untuk menekankan poin penting dari laporannya.
  4. Interaksi: Penutur harus menerima dan merespons pertanyaan, tanggapan, atau kritik dari pendengarnya. Ini menunjukkan bahwa penutur memahami materi dan menghormati sudut pandang orang lain.

Penutup

Analisis teks laporan hasil observasi secara lisan adalah lebih dari sekadar penyampaian informasi; ini adalah sarana untuk merangsang pemikiran, menantang pandangan lama, dan membuka jalan bagi pemahaman baru. Dengan memenuhi kaidah-kaidah retorika, si penutur dapat melibatkan audiensnya lebih dalam, membuka dialog produktif, dan membantu setiap anggota audiens memahami dan mengevaluasi informasinya secara lebih efektif.

Jadi, jawabannya apa? Penyampaian laporan observasi lisan yang efektif bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan, merespons, dan menghormati perspektif orang lain, sambil mematuhi kaidah-kaidah dari seni berbicara yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *