Budaya

Aliran Seni Lukis yang Dalam Setiap Gambarnya Tidak Menyamai Bentuk dari Alam Melainkan Imajinasi dari Sang Seniman Sendiri Merupakan Aliran

63
×

Aliran Seni Lukis yang Dalam Setiap Gambarnya Tidak Menyamai Bentuk dari Alam Melainkan Imajinasi dari Sang Seniman Sendiri Merupakan Aliran

Sebarkan artikel ini
Aliran Seni Lukis yang Dalam Setiap Gambarnya Tidak Menyamai Bentuk dari Alam Melainkan Imajinasi dari Sang Seniman Sendiri Merupakan Aliran

Aliran seni yang unik dan menarik ini, di mana setiap karya seni yang dihasilkan lebih mengandalkan imajinasi dan kreativitas seniman daripada meniru bentuk-bentuk yang ada di alam, dikenal sebagai aliran abstrak dalam seni lukis. Aliran ini mencakup berbagai gaya dan teknik yang melibatkan pewarnaan, bentuk, garis, dan tekstur yang digunakan untuk menciptakan komposisi seni yang kompleks dan mengejutkan.

Sejarah Aliran Abstrak

Aliran abstrak ini bermula pada awal abad ke-20, sebagai reaksi terhadap seni realisme yang didominasi oleh seni lukis pada zaman itu. Beberapa seniman yang menjadi pelopor aliran ini adalah Wassily Kandinsky, Kazimir Malevich, dan Piet Mondrian.

Mereka percaya bahwa seni abstrak memiliki kekuatan mistik yang mampu menstimulasi emosi dan pikiran manusia yang tidak mungkin dicapai melalui seni yang menggambarkan kejadian atau subjek dari dunia nyata. Dalam rekayasa-aliran abstrak, seniman tidak tinggal dalam batasan kenyataan, melainkan menuju dimensi yang lebih dalam dari ekspresi dan kebebasan.

Karakteristik Aliran Abstrak

Aliran seni abstrak memiliki karakteristik yang mencolok dan mudah dikenali, di antaranya adalah:

  1. Penggunaan bentuk dan garis yang tidak konvensional: Seniman yang menganut aliran abstrak menggunakan bentuk dan garis dengan bebas, menciptakan komposisi yang tidak terikat oleh kaidah perspektif atau proporsi dalam seni tradisional.
  2. Pewarnaan yang ekspresif: Aliran abstrak sering kali menggunakan pewarnaan yang berani dan cerah, termasuk pemilihan warna yang tidak biasa dalam kombinasi yang mengejutkan. Ini menghasilkan karya seni yang dinamis dan berani, menciptakan kesan emosional yang kuat.
  3. Tekstur yang kaya: Seni abstrak sering kali memiliki tekstur yang menonjol dan kompleks, baik melalui teknik lukisan yang berlapis, susunan garis yang saling tumpang tindih, atau penggunaan medium campuran.
  4. Motif yang simbolis: Meskipun aliran abstrak tidak menggambarkan dunia nyata, seniman abstrak sering kali menggunakan motif simbolis yang memiliki makna tertentu dalam karya mereka. Motif ini mungkin memiliki makna pribadi, estetika, atau politis.

Contoh Seniman dan Karya Aliran Abstrak

Beberapa seniman dan karya terkenal dari aliran abstrak meliputi:

  • Wassily Kandinsky: “Komposisi VIII” (1923)
  • Kazimir Malevich: “Suprematism: Black Cross on a White Background” (1923)
  • Piet Mondrian: “Broadway Boogie Woogie” (1942-1943)
  • Jackson Pollock: “No. 5, 1948” (1948)
  • Mark Rothko: “No. 14, 1960” (1960)

Jadi, jawabannya apa? Seni lukis yang lebih menekankan pada imajinasi dan kreativitas sang seniman, tanpa adanya keterikatan dengan bentuk-bentuk yang ada di alam, dikenal sebagai aliran abstrak. Aliran ini memberikan kebebasan berekspresi kepada seniman untuk menciptakan karya seni yang unik dan menantang persepsi penikmat seni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *