Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional asal Indonesia yang diakui dunia. Seni bela diri ini tidak hanya mengajarkan teknik pertarungan, tapi juga filosofi tentang kehidupan. Seorang pesilat, atau praktisi Pencak Silat, diharapkan bisa menjalani hidup dengan bijak dan seimbang seperti gerakannya dalam bertarung.
Satu teknik dalam Pencak Silat yang unik adalah serangan yang menggunakan lutut sebagai alat penyerangan dengan sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang. Teknik ini adalah teknik khas dalam pencak silat yang memanfaatkan lutut untuk serangan yang efektif dan mematikan.
Memanfaatkan lutut sebagai senjata dalam serangan bertujuan untuk memberikan pukulan yang kuat. Kekuatan lutut, plus kejutan element yang dihasilkannya, bisa jadi senjata yang efektif bahkan dalam situasi yang least expected. Sasaran serangan ini adalah area vital lawan seperti kemaluan, dada dan pinggang belakang. Mengapa area tersebut? Karena area tersebut sangat sensitif dan mudah terluka. Apabila dilukai, lawan bisa segera tak berfungsi.
Serangan yang memanfaatkan lutut ini adalah bukti bahwa Pencak Silat tidak hanya memanfaatkan tangan dan kaki, melainkan seluruh bagian tubuh. Dengan demikian, pesilat memiliki banyak pilihan dalam melakukan serangan dan pertahanan dalam pertarungan.
Sebelum menggunakan serangan ini, pesilat harus mempersiapkan diri dengan latihan yang keras dan rutin. Pesilat harus memahami posisi dan timing yang tepat untuk mengeluarkan serangan dengan lutut. Jika tidak, serangan bisa saja tidak efektif dan justru membahayakan diri sendiri.
Jadi, jika ditanya nama serangan yang memanfaatkan lutut dengan sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang dalam Pencak Silat, jawabannya adalah tidak ada nama khusus. Teknik ini biasa disebut dengan “serangan lutut” atau “lutut serangan” dalam pencak silat.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah, dalam pencak silat, serangan yang menggunakan lutut dengan sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang biasanya hanya dikenal sebagai “serangan lutut” atau “lutut serangan”. Dalam beberapa silat ternama, teknik ini terkadang juga diberi nama berbeda-beda, tapi kesemuanya merujuk pada teknik serangan yang sama, yang memanfaatkan lutut sebagai alat penyerangan.