Keberadaan muatan listrik dalam berbagai benda dapat mempengaruhi gaya tarik-menarik antar benda tersebut. Konsep ini sering digunakan dalam studi fisika, khususnya fisika materi. Topik inilah yang akan dibahas dalam artikel ini.
Pertama-tama, mari kita pahami fakta bahwa benda bermuatan listrik akan menghasilkan gaya listrik. Gaya listrik ini dapat dijelaskan oleh hukum Coulomb. Hukum ini menyatakan bahwa gaya tarik-menarik antara dua benda bermuatan secara langsung sebanding dengan perkalian muatan kedua partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua partikel.
Formula untuk hukum Coulomb adalah:
F = k * (|q1*q2| / r²)
Di mana:
- F adalah gaya listrik antara kedua muatan,
- k adalah konstanta Coulomb,
- q1 dan q2 adalah nilai muatan listrik pada kedua objek,
- r adalah jarak antara kedua muatan.
Sekarang, mari kita kaji situasi hipotetis di mana kita memiliki dua buah benda bermuatan yang sama dan jaraknya dijadikan tiga kali semula.
Dari hukum Coulomb, kita tahu bahwa gaya ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan. Jadi, jika jarak dijadikan tiga kali semula, gaya akan menjadi sembilan kali lebih kecil.
Dengan kata lain, jika jarak antara kedua benda diubah menjadi tiga kali semula, gaya antara mereka akan menjadi 1/9 dari gaya awal. Ini karena kuadrat dari tiga adalah sembilan, dan hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Dengan memahami konsep ini, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana gaya listrik bekerja dan bagaimana peningkatan jarak dapat mempengaruhi gaya ini.
Jadi, jawabannya apa?
Jika dua buah benda bermuatan dengan muatan yang sama diletakkan pada jarak yang dijadikan tiga kali semula, maka gaya yang akan dialami kedua muatan adalah menjadi 1/9 dari gaya awal.
