Salah satu sumber paling penting yang digunakan oleh umat Kristiani sebagai panduan mereka dalam kehidupan adalah Kitab Injil. Injil adalah kitab suci yang sangat penting bagi umat Kristiani, memegang peran sentral sebagai kitab rujukan bagi kaum Nasrani di seluruh dunia.
Injil, atau ‘Euangellion’ dalam bahasa Yunani, berarti berita baik. Dalam konteks agama Kristen, Injil merujuk pada empat buku dalam Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen yang menceritakan kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Keempat buku tersebut adalah Injil Menurut Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Injil, dalam sejarahnya, pertama kali diturunkan dalam bahasa Suryani. Bahasa Suryani merupakan salah satu variasi dari Bahasa Aram yang digunakan pada zaman Yesus Kristus. Selain diturunkan dalam Bahasa Aram, Injil juga diturunkan dalam versi bahasa lain seperti bahasa Yunani dan bahasa Ibrani.
Bagi umat Islam, Al-Qur’an mencatat penyampaian wahyu Allah SWT kepada Nabi Isa AS (Yesus) dalam bentuk ‘Injil’ (yang dikenal juga sebagai Injeel). Meskipun banyak perbedaan antara apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan apa yang ditemukan dalam Injil Kristen, ada pengakuan umum bahwa Injil merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa wahyu tersebut diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi umat manusia, termasuk kaum Nasrani. Meskipun surah dan ayat yang spesifik tidak disebutkan, ini adalah tema yang berulang dalam berbagai surah dan ayat di Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran (3) Ayat 3-4, misalnya, Allah berfirman:
“Dialah Yang menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Al Furqan (pembeda antara benar dan salah). Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang keras; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan.“
Meski interpretasi dan pandangan terhadap Injil bisa berbeda-beda antar agama, fakta bahwa itu dianggap sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah dan petunjuk bagi umat manusia tetap merupakan inti yang sama dan tidak berubah. Ini mewakili kedalaman dan keuniversalan pesan rohani yang diusung oleh kedua kitab ini. Selalu penting bagi kita untuk mengingat dan menghargai perbedaan antara tradisi agama yang berbeda, sambil juga mengenali benang merah persamaan yang menghubungkan mereka semua dalam usaha mencari kebenaran dan keadilan.