Kurikulum adalah alat vital dalam dunia pendidikan. Selama beberapa dekade, kurikulum IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk Sekolah Dasar (SD) telah mengalami perubahan signifikan. Kurikulum ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sosial dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas evolusi kurikulum IPS SD mulai dari tahun 1964 sampai 2013 dan menentukan pengalaman belajar yang ideal yang harus disiapkan bagi peserta didik.
Kurikulum 1964
Kurikulum ini dikenal sebagai Kurikulum Lama dan berfokus pada hafalan serta pengetahuan faktual. Kurikulum IPS pada waktu itu belum mendorong siswa untuk berpikir kritis atau menyelesaikan masalah sosial.
Kurikulum 1968
Terkenal sebagai Kurikulum Baru, pengajaran IPS lebih terstruktur dan memiliki panduan yang lebih jelas untuk guru. Namun, siswa masih kurang diberikan kesempatan untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
Kurikulum 1975
Kurikulum ini lebih fokus pada pengembangan keterampilan berpikir, namun masih belum cukup memadai dalam mempersiapkan siswa untuk menyelesaikan masalah sosial.
Kurikulum 1984
Dikenal sebagai Kurikulum Pelajaran, pembelajaran IPS mulai berfokus pada keterampilan hidup dan lebih banyak diskusi dalam kelas tentang masalah sosial aktual.
Kurikulum 1994
Dibawa oleh era reformasi, kurikulum ini menekankan pada kompetensi siswa dalam memecahkan masalah. Pengajaran IPS lebih dipandu oleh kebutuhan kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum 2004
Dengan pendekatan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), pengajaran IPS menjadi lebih terfokus dan terarah pada pengembangan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sosial.
Kurikulum 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan lebih banyak keleluasaan bagi sekolah dalam merumuskan metode pengajaran. IPS diajarkan dengan pendekatan yang lebih praktis dan kontekstual.
Kurikulum 2013
Kurikulum ini diterapkan dengan pendekatan Saintifik dan menggunakan metode penilaian autentik. IPS diajarkan dengan pendekatan yang lebih relevan, sehingga siswa mampu memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan masalah sosial.
Dari analisis di atas, pengalaman belajar yang harus disiapkan bagi peserta didik dalam kurikulum pembelajaran IPS SD adalah belajar yang menyenangkan, kontekstual, dan berbasis masalah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa siswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk memecahkan masalah sosial yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, jawabannya apa? Pelajaran harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di lingkungan yang mendukung, diberi tantangan untuk berpikir secara kritis dan kreatif, dan dilengkapi dengan kemampuan untuk memecahkan masalah sosial.