Guru

Menurut Matriks Boston Consulting Group, Unit Bisnis yang Lambat Pertumbuhannya Menghasilkan Kas yang Besar: Hal Ini Dinamakan

53
×

Menurut Matriks Boston Consulting Group, Unit Bisnis yang Lambat Pertumbuhannya Menghasilkan Kas yang Besar: Hal Ini Dinamakan

Sebarkan artikel ini
Menurut Matriks Boston Consulting Group, Unit Bisnis yang Lambat Pertumbuhannya Menghasilkan Kas yang Besar: Hal Ini Dinamakan

Matriks Boston Consulting Group atau sering dikenal dengan BCG Matrix merupakan suatu model strategi bisnis yang dikembangkan oleh Boston Consulting Group pada tahun 1970. Model ini digunakan oleh perusahaan untuk mengklasifikasikan portofolio bisnis mereka ke dalam empat kategori berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar. Keempat kategori tersebut adalah:

  1. Bintang (Stars): bisnis atau produk dengan pertumbuhan pasar yang cepat dan pangsa pasar yang tinggi. Sumber kas yang besar diperlukan untuk mempertahankannya.
  2. Sapi perah (Cash Cows): bisnis atau produk dengan pertumbuhan pasar yang lambat dan pangsa pasar yang tinggi. Ini merupakan unit bisnis yang menghasilkan kas yang besar, namun tidak lagi membutuhkan investasi besar.
  3. Anjing (Dogs): bisnis atau produk dengan pertumbuhan pasar yang lambat dan pangsa pasar yang rendah. Unit bisnis ini memiliki kadar pengembalian yang rendah dan merupakan kandidat untuk dipertimbangkan divestasi atau likuidasi.
  4. Tanda tanya (Question Marks): bisnis atau produk dengan pertumbuhan pasar yang cepat dan pangsa pasar yang rendah. Unit bisnis ini memerlukan investasi besar untuk peningkatan pangsa pasar dan menjadi bintang jika berhasil, atau menjadi anjing jika gagal.

Dalam konteks ini, unit bisnis yang menghasilkan kas yang besar tetapi memiliki pertumbuhan yang lambat dinamakan ‘Sapi perah’ atau Cash Cows. Sapi perah merupakan unit bisnis yang sudah mencapai tahap kematangan. Posisi unit bisnis ini sebagai pemimpin pasar telah terbentuk dan stabil, sehingga tidak memerlukan investasi besar dalam hal penelitian, pengembangan, dan promosi.

Sapi perah memberi kontribusi besar terhadap pendapatan dan profit perusahaan, dan kelebihan kas yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendukung bisnis lain yang berada dalam kategori bintang atau tanda tanya. Oleh karena itu, perusahaan memanfaatkan sapi perah untuk mendiversifikasi dan mengembangkan operasional mereka serta menutupi risiko bisnis.

Sapi perah harus dikelola dengan bijak dan efisien untuk menjaga posisi mereka di pasar. Perusahaan harus fokus pada efisiensi biaya, mempertahankan kualitas produk, serta memastikan keberlanjutan dan inovasi pada jangka panjang.

Jadi, jawabannya apa? Unit bisnis yang lambat pertumbuhannya menghasilkan kas yang besar menurut Matriks Boston Consulting Group dinamakan Sapi perah atau Cash Cows. Hal ini penting bagi perusahaan untuk mengetahui posisi strategis setiap unit bisnis mereka dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *