Diskusi

Berdasarkan Studi Kasus Tersebut, Apakah Guru Tersebut Menggunakan Pendekatan Ilmiah atau Non Ilmiah? Berikan 3 Alasan Anda

60
×

Berdasarkan Studi Kasus Tersebut, Apakah Guru Tersebut Menggunakan Pendekatan Ilmiah atau Non Ilmiah? Berikan 3 Alasan Anda

Sebarkan artikel ini
Berdasarkan Studi Kasus Tersebut, Apakah Guru Tersebut Menggunakan Pendekatan Ilmiah atau Non Ilmiah? Berikan 3 Alasan Anda

Dalam dunia pendidikan, penggunaan pendekatan yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat berperan penting guna mencapai tujuan yang diharapkan. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang guru, diantaranya adalah pendekatan ilmiah dan non ilmiah. Berikut adalah penjelasan tentang apakah guru dalam studi kasus tertentu menggunakan pendekatan ilmiah atau non ilmiah, dengan dilandasi oleh tiga alasan.

Ketika kita berbicara tentang pendekatan ilmiah, kita merujuk kepada metode yang melibatkan pengamatan sistematis, eksperimen, serta penganalisaan data. Pembelajaran berbasis ilmiah mencakup proses hipotesis, pengumpulan data, penganalisisan hasil, dan penarikan kesimpulan.

Terbalik dari itu, pendekatan non ilmiah adalah metode yang tidak menggunakan proses ilmiah secara ketat, biasanya lebih mengandalkan intuisi, opini, pengalaman, atau kepercayaan pribadi. Pendekatan ini tidak selalu memerlukan bukti yang mantap dan bisa sangat subjektif.

  1. Metode Pengajaran: Jika guru tersebut menggunakan metode pengajaran yang melibatkan proses eksperimen, observasi, dan diskusi yang memungkinkan siswa melakukan penemuan sendiri, maka bisa disimpulkan bahwa guru tersebut menggunakan pendekatan ilmiah. Namun, jika guru tersebut lebih mengandalkan pengalaman pribadi dan perasaannya dalam proses belajar mengajar, maka ini mungkin merupakan pendekatan non ilmiah.
  2. Pendapat dan Intuisi vs Bukti Empiris: Jika seorang guru sangat menghargai bukti empiris dan selalu menghargai validitas atas apa yang dituturkan dan diajarkan, lalu menggunakannya untuk memandu proses pengajaran, maka itu adalah tanda penggunaan pendekatan ilmiah. Sebaliknya, jika guru tersebut lebih mengutamakan pendapat dan intuisinya, maka ini berarti pendekatan non ilmiah.
  3. Pemberian Tugas dan Evaluasi: Cara guru dalam memberikan tugas dan mengevaluasi siswanya juga dapat menjadi indikator. Jika guru tersebut memberikan tugas yang memicu penemuan, seperti proyek penelitian atau eksperimen yang membutuhkan siswa untuk mengumpulkan dan menganalisis data, ini adalah bukti penggunaan pendekatan ilmiah. Sebaliknya, jika tugas berbasis pada pengalaman pribadi dan refleksi, hal ini mengindikasikan pendekatan non ilmiah.

Maka, dengan mempertimbangkan tiga alasan yang telah dipaparkan, kita dapat menentukan apakah pendekatan yang digunakan oleh guru tersebut adalah ilmiah atau non ilmiah.

Jadi, Jawabannya Apa?

Perlu diingat, jawaban akan sangat bergantung pada konteks studi kasus yang spesifik. Tidak semua pendekatan bisa dikategorikan secara tegas sebagai ilmiah atau non ilmiah, seringkali ada penggunaan kombinasi keduanya. Umumnya, pendekatan terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, konteks kultur dan lingkungan sekolah, serta tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *