Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Ada beberapa jenis lembaga keuangan yang beroperasi, dan khususnya untuk diskusi kali ini, kita akan fokuskan pada dua jenis lembaga keuangan, yaitu lembaga keuangan depository dan lembaga keuangan non-depository.
Definisi Lembaga Keuangan Depository dan Non-Depository
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk terlebih dahulu memahami apa itu lembaga keuangan depository dan non-depository.
Lembaga keuangan depository adalah institusi yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk menerima deposito dari masyarakat. Contoh dari lembaga keuangan ini antara lain adalah bank komersial, credit unions, dan savings & loan associations.
Sementara itu, lembaga keuangan non-depository adalah jenis lembaga keuangan yang tidak menawarkan layanan tabungan atau deposito kepada masyarakat. Beberapa contoh dari lembaga keuangan ini adalah perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan, dan dana pensiun.
Alasan Lembaga Keuangan Non-Depository Tidak Menghimpun Dana
Sebagai lembaga keuangan, lembaga keuangan non-depository juga memiliki peran yang sama pentingnya bagi perekonomian. Namun, lembaga ini tidak dapat menghimpun dana berupa deposito seperti halnya lembaga keuangan depository. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:
1. Kerangka Hukum: Lembaga keuangan non-depository tidak diberikan otoritas oleh undang-undang untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito. Mereka hanya diperbolehkan untuk menjalankan aktivitas yang tertulis dalam undang-undang, seperti memberikan pinjaman, melakukan investasi, atau menjual produk asuransi.
2. Perlindungan Dana Publik: Keamanan dana publik sangat penting. Jika lembaga keuangan mengalami kesulitan keuangan, dana masyarakat yang ditempatkan dalam bentuk deposito bisa terancam. Oleh karena itu, hanya lembaga keuangan depository yang memiliki sistem perlindungan dan pengawasan yang ketat dari pemerintah yang boleh menghimpun dana publik.
3. Risiko dan Perlindungan Konsumen: Lembaga keuangan non-depository biasanya menangani risiko yang lebih tinggi dibandingkan lembaga depository dan oleh karena itu, peraturan mengenai penghimpunan dana sangatlah ketat untuk melindungi konsumen.
4. Struktur Bisnis: Lembaga keuangan non-depository umumnya memiliki struktur bisnis dan operasional yang berbeda dengan lembaga keuangan depository. Mereka berfokus pada penawaran produk dan layanan keuangan khusus, seperti asuransi atau pinjaman, dan bukan pada penghimpunan dan pengelolaan dana publik.
Jadi, jawabannya apa? Lembaga keuangan non-depository tidak dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito karena perbedaan peraturan, sistem perlindungan dana, manajemen risiko, dan struktur bisnis dengan lembaga keuangan depository. Fokus utama mereka adalah memberikan layanan keuangan khusus, bukan penghimpunan dan pengelolaan dana.