Perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sering diidentifikasi dengan serangkaian aktivitas dan tindakan heroik yang membangun kesadaran berbangsa dan bernegara. Sejarah mencatat bahwa perjuangan ini berlangsung sepanjang abad dan membentuk sejarah dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, ada beberapa aspek yang sering salah diartikan sebagai bagian dari perjuangan ini. Sebelum menunjukkan sejumlah aspek yang bukan ciri perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sebelum lahirnya kesadaran nasional, mari kita tinjau bagaimana ciri-ciri sebenarnya dari perjuangan tersebut.
Perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sebelum lahirnya kesadaran nasional, umumnya ditandai oleh serangkaian pemberontakan dan perlawanan terhadap penguasa kolonial, yang dikenal sebagai perjuangan fisik. Perlawanan ini dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk raja dan para pemimpin lokal, kelompok petani, dan masyarakat adat. Ciri-ciri utama dari perjuangan ini antara lain sifatnya yang sporadis, reaktif, terbatas pada wilayah tertentu, dan dilakukan tanpa koordinasi yang kuat antar-wilayah.
Namun, berikut adalah beberapa aspek yang bukan ciri perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sebelum lahirnya kesadaran nasional:
1. Perjuangan dengan Motivasi Ideologi Nasionalisme:
Perjuangan sebelum lahirnya kesadaran nasional biasanya tidak didorong oleh ideologi nasionalisme. Jangka waktu ini adalah sebelum proses penyadaran nasional dimulai, jadi perlawanan yang terjadi sebagian besar didasarkan pada alasan lokal, seperti perlindungan terhadap kerajaan atau komunitas lokal, atau protes terhadap perundungan oleh penjajah, bukan semata-mata karena identitas nasional.
2. Perjuangan dengan Organisasi Terstruktur:
Sebelum lahirnya kesadaran nasional, perlawanan rakyat belum terorganisir dalam suatu struktur organisasi perjuangan yang mapan. Sebaliknya, perjuangan biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil yang terpisah dan tidak memiliki koordinasi atau visi perjuangan yang serupa.
3. Perjuangan dengan Strategi Politis:
Selama fase inisial perjuangan, sebagian besar taktik yang digunakan adalah bentuk perlawanan fisik langsung melawan penguasa kolonial dan tidak ada strategi perjuangan politis yang jelas. Perjuangan rakyat dimulai sebagai reaksi spontan terhadap eksploitasi penjajah dan tidak melibatkan upaya taktis atau diplomatik untuk menggalang dukungan internasional atau mempengaruhi opini publik.
Jadi, jawabannya apa? Dapat disimpulkan bahwa perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sebelum lahirnya kesadaran nasional ditandai oleh perlawanan lokal yang sporadis dan reaktif, tanpa adanya motivasi ideologi nasionalisme, organisasi perjuangan yang terstruktur, dan strategi politis. Perjuangan pada tahap ini lebih merupakan refleksi dari problematika lokal ketimbang semangat untuk merdeka sebagai sebuah bangsa.
