Diskusi

Masa Demokrasi Terpimpin merupakan Masa yang Penuh dengan Konfrontasi: Presiden Soekarno Menganggap Perjalanan Revolusi Indonesia Belumlah Selesai

48
×

Masa Demokrasi Terpimpin merupakan Masa yang Penuh dengan Konfrontasi: Presiden Soekarno Menganggap Perjalanan Revolusi Indonesia Belumlah Selesai

Sebarkan artikel ini
Masa Demokrasi Terpimpin merupakan Masa yang Penuh dengan Konfrontasi: Presiden Soekarno Menganggap Perjalanan Revolusi Indonesia Belumlah Selesai

Pada tahap awal kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan politik berada di tangan Presiden Soekarno. Ia memimpin bangsa Indonesia melalui suatu periode yang dinamakan Demokrasi Terpimpin, sebuah masa yang dikenal sebagai periode penuh konfrontasi dan tantangan. Soekarno, sebagai seorang pemimpin yang visioner dan berjiwa revolusioner, meyakini bahwa perjalanan revolusi Indonesia belum mencapai garis akhir. Hal ini diungkapkan olehnya dalam salah satu pidatonya yang kemudian menjadi manifesto politik Republik Indonesia.

Gejolak Politik dan Konfrontasi

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966) merupakan era yang penuh dengan konfrontasi, baik secara domestik ataupun internasional. Di tingkat domestik, konflik dan gesekan seringkali muncul antara pemerintah pusat dengan daerah. Persoalan ini diakibatkan oleh kesenjangan persepsi mengenai otonomi daerah dan sejauh mana kewenangan pusat bisa dilakukan.

Di level internasional, Indonesia berkonfrontasi dengan beberapa kekuatan barat, terutama Belanda dan Inggris. Indonesia diketahui pernah terlibat dalam konfrontasi militer dengan Malaysia, yang disebut Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966), sebuah konflik yang didorong oleh penolakan Indonesia terhadap pembentukan Malaysia yang dianggap sebagai boneka Inggris.

Revolusi Belum Usai

Dalam perspektif Soekarno, angka kekerasan, ketegangan, dan konflik saat itu bukanlah tanda bahwa negara gagal. Sebaliknya, itu diinterpretasikan sebagai petunjuk bahwa revolusi masih berlanjut. Soekarno meyakini bahwa proses pendewasaan politik dan pembebasan ekonomi bangsa Indonesia masih aktif berlangsung.

“Soekarno dalam Pidato Politik Revolusi” merangkum pemikiran Soekarno yang mendasari masa Demokrasi Terpimpin. Dokumen ini menjadi landasan yang menegaskan bahwa puncak revolusi belum tercapai dan bahwa bangsa masih harus berjuang untuk mencapai kedaulatan penuh dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya.

Penutup

Era Demokrasi Terpimpin merupakan periode penting dalam sejarah politik Indonesia. Walau ditandai oleh banyak konfrontasi dan tantangan, era ini juga penting karena mampu menggambarkan komitmen dan pencapaian Indonesia dalam melanjutkan proses revolusi yang tidak pernah selesai menurut Soekarno. Meskipun memiliki sejumlah masalah, pernyataan bahwa revolusi belum selesai menjadi bukti kuat atas komitmen Soekarno untuk membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *