Pengetahuan

Ideologi Dapat Dua, Yaitu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup: Berikut Yang Bukan Ciri Khas Ideologi Terbuka

51
×

Ideologi Dapat Dua, Yaitu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup: Berikut Yang Bukan Ciri Khas Ideologi Terbuka

Sebarkan artikel ini
Ideologi Dapat Dua, Yaitu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup: Berikut Yang Bukan Ciri Khas Ideologi Terbuka

Masyarakat modern dewasa ini diwarnai oleh beragam ideologi. Istilah ideologi merujuk pada sistem ide atau pandangan yang menjadi dasar bagi kepercayaan atau tindakan politik suatu individu atau kelompok. Secara garis besar, ideologi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan yang lain.

Apa itu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup?

Ideologi terbuka adalah sistem kepercayaan yang menerima bahwa pola pikir dan aksi politik dapat berubah dan berkembang sejalan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik dari waktu ke waktu. Sistem ini terbuka pada kritik dan dialog dan menghargai pluralitas dan perbedaan pendapat. Sebaliknya, ideologi tertutup percaya pada satu kebenaran absolut dan menolak perubahan. Sistem ini cenderung dogmatis, intoleran terhadap perbedaan pendapat dan seringkali otoriter dalam menerapkan pandangannya.

Ciri-ciri Ideologi Terbuka

Beberapa ciri khas yang biasanya dimiliki oleh sistem ideologi terbuka di antaranya adalah:

  1. Adanya penekanan pada kebebasan pikiran dan ekspresi
  2. Toleransi terhadap perbedaan pendapat
  3. Mengutamakan dialog dan diskusi untuk mencapai konsensus
  4. Terbuka terhadap perubahan dan adaptasi
  5. Menerima kritik dan pendapat berbeda sebagai bagian dari perkembangan

Ini adalah ciri-ciri umum dari ideologi terbuka. Namun, perlu diperhatikan bahwa ini bukanlah aturan mutlak dan adanya variasi dalam penerapan dalam berbagai konteks diharapkan.

Apa yang Bukan Ciri Khas Ideologi Terbuka?

Namun, ada beberapa karakteristik yang bukan bagian dari sistem ideologi terbuka, seperti:

  1. Dogmatisme: Ideologi terbuka tidak bersifat dogmatis. Itu artinya, mereka tidak memaksakan satu pandangan atau kepercayaan sebagai mutlak dan tidak terbuka untuk diskusi atau kritik.
  2. Intoleransi: Ideologi terbuka biasanya toleran terhadap perbedaan pendapat dan menerima variasi dalam pemikiran dan ekspresi. Intoleransi terhadap perbedaan pendapat adalah sifat dari ideologi tertutup, bukan terbuka.
  3. Otoritarianisme: Dalam ideologi terbuka, tidak ada penekanan pada otoritas tunggal yang memutuskan apa yang harus dipercayai atau dilakukan oleh semua orang. Sementara itu, dalam ideologi tertutup, otoritas mutlak seringkali dipertahankan dan ditegakkan.
  4. Ketakutan terhadap perubahan: Meski perubahan bisa saja menakutkan, ideologi terbuka membuka diri terhadap perubahan dan adaptasi. Sementara itu, ideologi tertutup cenderung menolak perubahan dan lebih suka mempertahankan status quo.

Jadi, jawabannya apa? Karakteristik seperti dogmatisme, intoleransi, otoritarianisme, dan ketakutan terhadap perubahan bukan adalah ciri khas dari ideologi terbuka. Sifat-sifat ini lebih cenderung terdapat pada ideologi tertutup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *