Buku

Majusi adalah Salah Satu Agama dan Kepercayaan yang Dianut Masyarakat Arab Sebelum Islam: Kitab Sucinya Berupa?

38
×

Majusi adalah Salah Satu Agama dan Kepercayaan yang Dianut Masyarakat Arab Sebelum Islam: Kitab Sucinya Berupa?

Sebarkan artikel ini
Majusi adalah Salah Satu Agama dan Kepercayaan yang Dianut Masyarakat Arab Sebelum Islam: Kitab Sucinya Berupa?

Pada zaman prasejarah, Arab memiliki beragam kepercayaan dan agama. Salah satunya adalah Majusi, agama yang berpusat pada penyembahan api dan dipandu oleh kitab suci Zoroaster. Kebanyakan orang Arabia prasejarah adalah pengikut agama ini sebelum kedatangan Islam.

Majusi: Pengantar Singkat

Majusi, juga dikenal sebagai Zoroastrianisme, adalah agama dan sistem kepercayaan yang diasosiasikan dengan Zoroaster, seorang nabi dan filsuf agama Persia Kuno. Majusi terbentuk lebih dari seribu tahun sebelum Islam dan selama berabad-abad menjadi agama yang dominan di wilayah timur Arab, Persia (Iran modern) dan sebagian dari subbenua India.

Agama ini sangat terkait dengan konsep dualisme, di mana pihak baik (Ahura Mazda – dewa tertinggi dalam Zoroastrianisme) dalam konflik abadi dengan kejahatan (Angra Mainyu) dan umat manusia memiliki peran penting dalam memilih sisi mana yang mereka dukung. Dalam praktiknya, Majusi memuja api sebagai simbol kebahagiaan dan pengetahuan.

Kitab Suci dalam Agama Majusi

Majusi memiliki beberapa kitab suci, yang paling penting adalah Avesta. Avesta adalah kumpulan teks-teks sakral Zoroastrianism, yang berisi hymne liturgis, prinsip moral dan etik, dan berbagai instruksi tentang upacara keagamaan dan hukum sosial. Seringkali, teks-teks ini disampaikan dalam bentuk puisi. Bagian terpenting dari Avesta adalah Yasna, yang berisi Gathas — hymne yang diyakini ditulis oleh Zoroaster sendiri.

Turun-temurun, pengikut agama Majusi mempercayai bahwa Yasna dan Avesta memberikan petunjuk tentang bagaimana hidup dengan moral, mematuhi hukum alam, dan beribadah kepada Tuhan. Agama ini menekankan pentingnya menghindari pikiran, kata-kata, dan tindakan jahat, serta menjunjung tinggi prinsip mengambil bagian dalam kehidupan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Majusi di Arab Sebelum Islam

Sebelum kedatangan Islam, Majusi sudah ada dan berkembang pesat di wilayah Arab, terutama di Bahrain, Oman, dan Yaman. Dalam banyak hal, pengaruh Majusi terlihat dalam kekayaan intelektual dan budaya Arab. Namun, dengan datangnya Islam di abad ke-7 Masehi, agama ini mulai berkurang pengikutnya.

Majusi memiliki peran yang signifikan dalam sejarah dan budaya masyarakat Arab sebelum Islam. Meskipun pengaruhnya berkurang dengan berjalannya waktu, peninggalannya masih hidup dalam budaya dan tradisi masyarakat Arab kontemporer.

Jadi, jawabannya apa? Majusi, sebagai agama dan sistem kepercayaan yang ajarannya diabadikan dalam kitab suci seperti Avesta, memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *