Setiap individu di dunia ini memiliki kemampuan dalam dirinya untuk berkembang dan mencapai aktualisasi diri. Pernyataan inilah yang menjadi basis dari beberapa teori psikologi yang relevan dan krusial, salah satunya yaitu Teori Aktualisasi Diri dari Abraham Maslow.
Abraham Maslow dan Teori Aktualisasi Diri
Abraham Maslow, seorang psikolog humanistik ternama, memandang bahwa setiap individu memiliki potensi dan kapasitas untuk tumbuh dan berkembang. Dia menekankan bahwa setiap individu memiliki sepasuk ‘inner capability’—sebuah kemampuan inheren yang membuat mereka dapat melampaui batas-batas mereka untuk mencapai aktualisasi diri.
Aktualisasi diri, seperti yang didefinisikan oleh Maslow, adalah titik tertinggi dalam hirarki kebutuhan manusia. Ini adalah keadaan di mana individu mencapai pemahaman penuh tentang diri mereka, mampu meraih potensi maksimal mereka, dan akhirnya merasa puas dengan diri mereka sendiri.
Bagaimana Manusia Mencapai Aktualisasi Diri?
Maslow menolak ide bahwa manusia didorong oleh kebutuhan dasar atau bawah sadar saja. Dia lebih memilih untuk melihat pada ‘kemampuan batin’ atau ‘inner capability’ manusia, dimana dia meyakini bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan berusaha untuk tumbuh dan berkembang.
Maslow percaya bahwa proses aktualisasi diri dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam piramida kebutuhannya: kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang dan rasa memiliki, penghargaan, dan terakhir aktualisasi diri.
Teori Mengenai ‘Inner Capability’ Lainnya
Selain Maslow, ada juga psikolog lain yang mendukung ide ini, seperti Carl Rogers. Rogers percaya bahwa setiap individu mempunyai kemampuan batin untuk tumbuh dan memahami dirinya sendiri, suatu konsep yang ia sebut sebagai ‘self-actualizing tendency’.
Rogers berpendapat bahwa manusia selalu berusaha untuk mengembangkan, memelihara, dan meningkatkan diri sendiri. Namun, untuk mencapai tahap ini, individu perlu merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Kesimpulan
Terlepas dari teori mana yang dipilih, ide tentang setiap individu memiliki ‘inner capability’ dan mampu mencapai aktualisasi diri adalah pandangan yang memberikan harapan dan optimisme bagi setiap orang. Teori ini mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki potensi yang belum sepenuhnya tergali dan meyakinkan kita bahwa kita dapat menjadi lebih baik dan mencapai puncak potensi kita jika kita berusaha. Teori seperti Maslow dan Rogers, meski berbeda pendekatan, menujukkan pesan yang sama: bahwa kita semua memiliki keunikan dan kemampuan diri sendiri yang bisa kita gunakan untuk mencapai aktualisasi diri.