Budaya perusahaan adalah sebuah konsep yang seringkali membingungkan, namun sangat penting untuk dipahami oleh organisasi dan individu. Budaya perusahaan dapat berarti sistem nilai, perilaku, keyakinan, dan pemahaman bersama yang mempengaruhi cara kerja anggota organisasi. Menurut Schein (2010), budaya perusahaan dapat dianggap sebagai “panduan prilaku” di organisasi.
Pengertian Budaya Perusahaan
Hodgetts dan Luthans (2003) mendefinisikan budaya perusahaan sebagai pola asumsi dan kepercayaan yang dibagikan oleh anggota organisasi. Mereka juga menyatakan bahwa budaya ini dapat mempengaruhi cara orang berpikir dan bekerja dalam organisasi.
Menurut Robbins (2005), budaya perusahaan merefleksikan norma dan nilai-nilai yang menjadi ciri organisasi. Ini mencakup harapan, pengalaman, pemahaman dan pengetahuan bersama yang membimbing perilaku, persepsi, dan pengetahuan individu.
Aspek-Aspek Budaya Perusahaan
Bateman dan Zeithaml (1990) mengemukakan bahwa ada lima aspek budaya perusahaan: inovasi dan penerimaan risiko, orientasi detail, orientasi hasil, orientasi orang, dan kestabilan sistem. Beberapa perusahaan lebih berorientasi pada hasil, sementara yang lain lebih berorientasi pada manusia. Juga ada beberapa perusahaan yang lebih stabil, sementara yang lain lebih dinamis dan inovatif.
Pentingnya Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan memiliki peran penting dalam sukses perusahaan. Satu-satunya cara perusahaan dapat membedakan dirinya dari saingan adalah melalui budaya organisasinya. Ini juga berfungsi sebagai alat yang dapat digunakan untuk merubah dan memperbaiki performa individu dan organisasi (Schein, 2010).
Selain itu, budaya perusahaan juga dapat mempengaruhi retensi karyawan. Menurut Sutton (2005), kepuasan karyawan berhubungan langsung dengan budaya perusahaan.
Dalam dunia yang semakin global dan berorientasi pada teknologi, penting bagi perusahaan untuk memiliki budaya yang kuat. Hal ini dapat membantu perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam lingkungan yang kompetitif dan dinamis.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa budaya perusahaan adalah bagian integral dari setiap organisasi. Schein (2010) menegaskan bahwa budaya perusahaan tidak hanya menggambarkan cara kerja organisasi, tetapi juga menciptakan panduan yang membantu karyawan memahami cara kerja organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha untuk menciptakan budaya yang positif dan produktif.
Referensi:
- Schein, E. H. (2010). Organizational culture and leadership. John Wiley & Sons.
- Robbins, S. P. (2005). Perilaku organisasi: konsep, kontroversi, aplikasi. PT. Macanan Jaya Cemerlang.
- Hodgetts, R., & Luthans, F. (2003). International management: culture, strategy, and behavior. McGraw Hill.
- Bateman, T., & Zeithaml, C. (1990). Management: Function and Strategy. Homewood, IL: Irwin.
- Sutton, R. I. (2005). The No Asshole Rule: Building a Civilized Workplace and Surviving One That Isn’t. Warner Business Books, New York, NY.