Demokrasi, dalam definisi paling dasarnya, adalah suatu bentuk kedaulatan rakyat dalam membuat keputusan yang menentukan nasib dan masa depan negara mereka. Istilah ini memiliki asal-usul Yunani yang terdiri dari dua kata, “demos” yang berarti rakyat dan “kratein” yang berarti memerintah. Namun, frase yang mendefinisikan konsep demokrasi klasik ini secara lebih presisi, “Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat”, diperkenalkan oleh seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah Amerika dan juga dunia – Abraham Lincoln.
Abraham Lincoln: Simbol Demokrasi
Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16, adalah orang di balik filosofi yang mengklaim demokrasi sebagai “pemerintahan rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat”. Dalam pidato Gettysburg yang terkenal pada tahun 1863, Lincoln menyatakan konsep ini sebagai dasar untuk upaya negara tersebut dalam mempertahankan persatuan dan menegakkan hak-hak warga negara.
Lincoln memandang demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang memungkinkan setiap individu memiliki suara dan keterwakilan dalam kebijakan yang mempengaruhi mereka. Ini adalah konsep demokrasi dimana kekuasaan ada di tangan rakyat dan bukan di tangan segelintir elit atau kelompok berkuasa.
Di masa yang membuat Amerika terbagi oleh Perang Saudara, pidato Lincoln ini menjadi momentum moral. Ia memperjuangkan hak setiap individu, penegakan kebebasan, dan demokrasi yang sejati dimana setiap suara penting dan dihargai.
Implikasi Pendapat Lincoln pada Demokrasi
Konsep demokrasi menurut Lincoln menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Ini memberikan suatu makna bahwa, dalam demokrasi sejati, setiap individu memiliki peran dalam menentukan masa depan negara mereka.
Kata-kata Lincoln telah menginspirasi generasi untuk berjuang demi demokrasi dan keadilan sosial. Ia berpendapat bahwa setiap orang memiliki hak asasi untuk hidup bebas dan memiliki suara dalam pemerintahan mereka.
Demokrasi menurut Lincoln bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga mencakup proteksi dari tirani, penegakan hukum, dan pemeliharaan kesejahteraan publik. Ini adalah visi tentang masyarakat yang saling menghargai dan dihargai, dimana setiap suara dihitung dan dianggap penting.
Jadi, jawabannya apa? Tokoh yang berpendapat bahwa “Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” adalah Abraham Lincoln. Pesannya membawa dimensi baru pada konsep demokrasi dan membantu membentuk visi dunia tentang apa arti demokrasi sejati.