Berita

Karya yang Disusun dalam Alur Penceritaan yang Normal namun Bersifat Imajinatif dan Khayalan Disebut

56
×

Karya yang Disusun dalam Alur Penceritaan yang Normal namun Bersifat Imajinatif dan Khayalan Disebut

Sebarkan artikel ini
Karya yang Disusun dalam Alur Penceritaan yang Normal namun Bersifat Imajinatif dan Khayalan Disebut

Menikmati karya seni, baik itu dalam bentuk sastra, film, atau teater, sering kali merubah cara kita melihat dan bereaksi terhadap dunia. Karya seni tersebut bisa berbentuk realistis, menunjukkan dunia dan perilaku manusia sebagaimana adanya, atau mereka bisa bersifat fantastik dan imaginatif, melaunchurkan kita ke dunia baru yang diciptakan oleh penulis atau sutradara. Tapi bagaimana jika kita menyimpulkan kedua ciri ini dalam satu karya yang disusun dalam alur penceritaan yang normal namun bersifat imajinatif dan khayalan? Apa sebutan untuk karya semacam itu?

Realisme magis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis karya seni ini. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh kritikus seni Jerman Franz Roh pada tahun 1925 untuk menggambarkan tren dalam seni visual, tetapi segera diterapkan dalam berbagai bentuk seni lainnya, termasuk sastra dan film.

Dalam karya-karya realisme magis, dunia seperti kita kenal bersanding dengan elemen-elemen fantastik dan di atas alamiah. Fakta dan fiksi, nyata dan imajiner, logis dan absurd, semuanya berbaur dalam satu narasi yang cermat dan berkelanjutan. Pelanggaran atas hukum alam dan logika dianggap sebagai bagian integral dari realitas. Misalnya, dalam cerpen Gabriel Garcia Marquez “A Very Old Man with Enormous Wings,” seorang pria tua dengan sayap raksasa tiba-tiba jatuh dari langit ke halaman rumah penduduk biasa, diterima tanpa pertanyaan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Namun, banyak karya realisme magis juga mencerminkan keadaan sosial-politik tertentu atau memberikan komentar kritis atasnya. Istilah ini sering kali diterapkan pada karya-karya penulis Amerika Latin seperti Gabriel Garcia Marquez, Isabel Allende, dan Jorge Luis Borges, yang menggunakan elemen-elemen fantastik dan absurd untuk menggambarkan realitas keras dan sering kali surrealistik dari kehidupan di Amerika Latin pada paruh kedua abad ke-20.

Dengan kata lain, realisme magis mencerminkan keberadaan kami dalam dunia yang penuh dengan keanehan dan keajaiban yang tak terhitung jumlahnya, yang tidak selalu dapat dijelaskan atau dipahami melalui logika dan akal sehat saja.

Jadi, jawabannya apa? Karya yang disusun dalam alur penceritaan yang normal namun bersifat imajinatif dan khayalan disebut realisme magis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *