Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dua falsafah yang membentuk dasar kebijakan dan nilai-nilai nasional Indonesia, membawa implikasi mendalam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam produksi konten. Dalam konteks ini, konten merujuk pada berbagai bentuk ekspresi budaya dan komunikasi, seperti film, musik, buku, artikel, dan media sosial.
Konten Berakar pada Pancasila
Pertama, konten sebaiknya mengekspresikan nilai-nilai Pancasila. Lima sila yang menjadi tonggak Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Konten yang diproduksi seharusnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai ini dan malah promosi lebih jauh. Misalnya, konten dapat menampilkan hubungan antarmanusia yang beradab dan adil atau mendukung upaya kerakyatan dan demokrasi.
Bhinneka Tunggal Ika dalam Konten
Kedua, konten sebaiknya merefleksikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang merujuk pada keberagaman dan kesatuan. Indonesia adalah negara yang sangat beragam, dengan banyak suku, bahasa, dan agama. Konten yang diproduksi oleh seniman dan pencipta Indonesia sebaiknya menunjukkan keberagaman ini dengan cara yang menghargai dan merayakan perbedaan, dan pada saat yang sama, memperkuat pesan kesatuan bangsa.
Karakteristik Konten Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Jadi, apa karakteristik yang jade idealnya dimiliki oleh konten yang berbasis Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika? Kami percaya bahwa karakteristik-karakteristik tersebut meliputi:
- Menghargai Keberagaman: Konten harus merayakan dan menghargai keberagaman budaya, etnis, agama, dan latar belakang lainnya di Indonesia.
- Mempromosikan Persatuan: Konten harus mengkomunikasikan pesan tentang persatuan dan harmoni antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
- Menyuarakan Keadilan Sosial: Konten harus menunjukkan komitmen yang kuat pada keadilan sosial, baik dalam representasi maupun narasi.
- Mendaratkan Prinsip Demokrasi: Konten harus menggambarkan proses demokratis dan memastikan bahwa semua suara memiliki kesempatan untuk didengar.
- Menetapkan Nilai-nilai Moral: Konten harus bertanggung jawab dan etis, mengekspresikan nilai-nilai moral yang sejalan dengan budaya dan tradisi Indonesia.
Jadi, jawabannya apa? Konten yang didasari Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika seharusnya memadukan berbagai elemen ini untuk menciptakan sebuah produk atau pesan yang mencerminkan dan merayakan sosok Indonesia yang sangat beragam dan sekaligus berusaha mendorong nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial di setiap aspeknya.