Guru

Mewujudkan Sekolah Ramah Anak: Guru Penggerak, Rencana Perubahan, dan Penerapan Inkuiri Apresiatif

40
×

Mewujudkan Sekolah Ramah Anak: Guru Penggerak, Rencana Perubahan, dan Penerapan Inkuiri Apresiatif

Sebarkan artikel ini
Mewujudkan Sekolah Ramah Anak: Guru Penggerak, Rencana Perubahan, dan Penerapan Inkuiri Apresiatif

Sebuah sekolah ramah anak bukanlah konsep yang asing lagi, melainkan sebuah ide yang telah menjadi latar belakang pergerakan pendidikan selama beberapa dekade terakhir. Mewujudkan sekolah ramah anak merupakan upaya bersama yang melibatkan berbagai pihak dalam komunitas pendidikan, termasuk guru, siswa, orangtua, dan administrator sekolah. Salah satu peran penting dalam mewujudkan hal ini adalah peran seorang guru sebagai penggerak.

Sebagai guru penggerak, memiliki rencana perubahan adalah tugas utama. Rencana ini harus mendetail dan holistik, mencakup semua aspek penting yang diperlukan untuk transformasi sekolah menjadi lebih ramah bagi anak. Dalam merumuskan rencana perubahan ini, salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah metode inkuiri apresiatif.

Inkuiri apresiatif adalah pendekatan yang melibatkan pemeriksaan and penilaian terhadap apa yang sudah berjalan baik, berpotensi dan efektif di tempat tertentu, dalam hal ini di sekolah, kemudian membangun perubahan berdasarkan kekuatan dan potensi tersebut. Penerapan inkuiri apresiatif sangat penting untuk mengetahui hal-hal di sekolah yang dapat mendukung terwujudnya sekolah ramah anak.

Hal pertama yang harus Anda ketahui sebelum beranjak ke langkah berikutnya dalam rencana perubahan yang Anda susun adalah memahami secara mendalam tentang lingkungan sekolah itu sendiri. Ini melibatkan penelaahan terhadap sumber daya, tantangan, dan kesempatan yang ada di sekolah.

Lakukan pemantauan, observasi, dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan di sekolah, termasuk siswa dan orang tua mereka. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan berpotensi yang bisa ditingkatkan dan diperkuat. Di sisi lain, penting juga untuk mengakui dan menganalisis tantangan yang dihadapi.

Setelah memahami konteks sekolah, langkah selanjutnya adalah merancang rencana aksi yang realistis dan berorientasi pada hasil. Rencana ini harus mencakup cara untuk memanfaatkan kekuatan dan sumber daya yang ada, sekaligus mengatasi tantangan yang ada.

Melalui penerapan inkuiri apresiatif secara menyeluruh, kita dapat mengedepankan pendekatan positif dalam perubahan dan fokus pada potensi yang ada. Dengan demikian, rencana perubahan yang dibangun bukan hanya teoritis, tetapi juga praktis dan efektif.

Perlu diingat bahwa menjadi guru penggerak bukanlah tugas yang mudah. Memerlukan dedikasi, kerja keras, dan komitmen yang kuat. Namun, dengan kerjasama dan dukungan dari seluruh komunitas sekolah, kita dapat mewujudkan sekolah yang benar-benar ramah bagi anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *