Berita

Bagaimana Perubahan Peran Guru dalam Sebuah Kelas yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

38
×

Bagaimana Perubahan Peran Guru dalam Sebuah Kelas yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Perubahan Peran Guru dalam Sebuah Kelas yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pendidikan merupakan proses yang dinamis dan selalu mengalami perubahan seiring pengetahuan manusia yang terus berkembang. Dalam hal ini, metode pembelajaran juga mengalami perubahan dan perbaikan. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu pendekatan yang mulai banyak diterapkan oleh guru di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Pendekatan ini merubah peran guru dalam kelas. Tetapi bagaimana perubahan tersebut terjadi?

Peran Guru Tradisional

Sebelum kita membahas pembelajaran berdiferensiasi, lebih baik kita memahami terlebih dahulu peran guru secara tradisional. Secara umum, guru memiliki peran sebagai pengajar dan penyampai pengetahuan. Guru memutuskan apa yang akan diajarkan, bagaimana cara pengajarannya, dan evaluasi keberhasilan proses pembelajaran.

Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah pendekatan pedagogis di mana guru memodifikasi kurikulum, metode pengajaran, dan sumber pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar dari setiap siswa secara individu. Dalam pendekatan ini, guru dituntut untuk mengetahui kemampuan, minat, dan kebutuhan belajar setiap siswa.

Perubahan Peran Guru

Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, peran guru mengalami perubahan yang signifikan. Berikut ini beberapa perubahan peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi:

  1. Fasilitator: Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk belajar dengan cara mereka sendiri. Guru juga menjadi penghubung antara siswa dan sumber pengetahuan.
  2. Perencana: Guru harus merencanakan proses pembelajaran dengan mengambil keputusan tentang apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarnya, dan alat apa yang digunakan sesuai dengan kemampuan setiap siswa.
  3. Pembimbing: Guru juga berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa dalam proses belajar. Guru membimbing siswa untuk memahami konsep dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Penilai: Guru juga berperan sebagai penilai yang melakukan penilaian formatif dan sumatif untuk mengukur kemajuan belajar siswa.
  5. Kolaborator: Guru juga harus mampu bekerja sama dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam konteks ini, guru tidak lagi hanya menjadi penyampai pengetahuan, tetapi juga sebagai fasilitator, perencana, pembimbing, penilai, dan kolaborator. Dengan peran yang beragam ini, guru dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jadi, jawabannya apa? Perubahan peran guru dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah menjadi lebih beragam dan kompleks. Guru bukan lagi hanya sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pembimbing, penilai, dan bahkan kolaborator. Dengan peran baru ini, guru dapat lebih baik dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *