Memanfaatkan hukum fisika dalam keseharian kita mungkin kita lakukan tanpa disadari. Salah satu prinsip fisika yang sering dipakai adalah gaya pegas. Tapi diantara sendok plastik, per, dan ketapel, mana yang menggunakan prinsip ini?
Sebelum menuju ke jawabannya, alangkah baiknya jika kita memahami apa itu gaya pegas. Gaya pegas adalah gaya yang bekerja pada pegas ketika pegas tersebut ditarik atau ditekan. Semakin keras kita menarik atau menekan pegas, semakin besar gayanya. Prinsip ini disejajarkan dengan Hukum Hooke yang menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu pegas sebanding dengan perubahan panjangnya.
Mari kita bahas satu-persatu ketiga benda tersebut untuk mengetahui mana yang menggunakan prinsip ini.
Sendok Plastik
Sendok plastik adalah alat makan yang dibuat dari plastik. Sendok ini pada umumnya merupakan produk sekali pakai. Sendok plastik tidak memiliki bagian yang elastis yang dapat ditekan atau ditarik. Jadi, sendok plastik tidak memanfaatkan prinsip gaya pegas.
Per
Per adalah benda elastis yang dapat mengembalikan bentuk aslinya setelah ditekan atau ditarik. Per dalam penggunaannya memanfaatkan prinsip gaya pegas. Misalnya, per yang dipakai dalam pulpen, mainan anak, atau bahkan mesin. Gaya yang bekerja pada per sebanding dengan perubahan panjangnya, sehingga per memanfaatkan prinsip gaya pegas.
Ketapel
Ketapel adalah alat yang digunakan untuk melemparkan benda dengan kecepatan tinggi. Bagian yang memanfaatkan prinsip gaya pegas pada ketapel adalah tali karet yang ditarik. Ketika tali karet ini ditarik dan dilepaskan, ia akan kembali ke bentuk aslinya dan mendorong benda yang ditempatkan di tengah-tengahnya. Oleh karena itu, ketapel juga memanfaatkan prinsip gaya pegas, meskipun dalam hal ini karet yang digunakan bukanlah per.
Jadi, jawabannya apa? Diantara sendok plastik, per, dan ketapel, benda yang memanfaatkan prinsip gaya pegas adalah per dan ketapel.
