Dalam iman Islam dan memahami Al-Qur’an, kita sering kali menemui berbagai kisah dan cerita dari umat terdahulu. Berbagai kisah dari para nabi dan orang-orang yang taat, hingga cerita mengenai mereka yang berbakti dan menebar kebencian. Tetapi, apa sebenarnya tujuan Allah SWT menuliskan kisah-kisah umat terdahulu dalam kitab suci Al-Qur’an?
Tujuan pertama adalah sebagai pemecah kasus (Al-Furqan). Kisah-kisah dalam Al-Qur’an memberikan kita narasi historis mengenai bagaimana hukum-hukum dan aturan Allah SWT diterapkan serta bagaimana konsekuensinya baik dalam bentuk pujian maupun hukuman. Oleh karena itu, kita bisa belajar dari kejadian yang telah lewat dan menerapkan hukum-hukum tersebut dalam hidup kita sehari-hari.
Tujuan kedua adalah sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an seringkali memberikan kita pelajaran hidup yang berharga. Misalnya, kisah Nabi Musa AS yang berjuang melawan Firaun mengilhami kita untuk memiliki keberanian dan kekuatan dalam mencari keadilan. Atau kisah Nabi Yusuf AS yang tetap bersabar dan beriman kepada Allah SWT meskipun menghadapi berbagai cobaan.
Tujuan ketiga adalah sebagai pengingat dan peringatan. Banyak kisah dalam Al-Qur’an yang mengingatkan kita tentang akibat negatif dari perbuatan durhaka, lupa diri, dan melupakan Allah SWT. Sebaliknya, ada juga kisah-kisah yang mengingatkan kita tentang pahala dan ganjaran yang menanti bagi mereka yang berbuat baik dan taat kepada Allah SWT.
Tujuan terakhir dan tidak kalah penting adalah sebagai sarana pembinaan karakter dan moral. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an melibatkan berbagai jenis karakter dan skenario. Melalui kisah-kisah ini, kita diajak untuk merefleksikan diri dan menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika yang ada.
Dengan demikian, tujuan utama Allah SWT menuliskan kisah-kisah umat terdahulu dalam kitab suci Al-Qur’an adalah untuk menjadi petunjuk, inspirasi, peringatan, dan cara untuk membangun karakter dan moral kita sebagai umat manusia. Segala bentuk kisah, baik yang menggembirakan ataupun yang menyedihkan, dirancang untuk memberi makna dan pelajaran hidup bagi kita semua.
Jadi, jawabannya apa? Tujuan Allah SWT menuliskan kisah-kisah umat terdahulu dalam kitab suci Al-Qur’an adalah untuk membimbing kita, memotivasi kita, mengingatkan kita, dan membina kualitas karakter dan moral kita. Ini semua demi membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik, agar kita dapat mencapai tujuan utama kita sebagai hamba Allah SWT, yaitu meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.